

(CAKAPLAH) - Alina (40) adalah seorang mualaf yang berasal dari negara Laos. Alina menjadi salah seorang yang mendapatkan hak istimewa untuk dapat menyelesaikan pendidikan sekolah menengah dan melanjutkan pendidikan di jenjang perguruan tinggi.
Setelah lulus, ia mendapatkan pekerjaan bagus di sebuah perusahaan internasional, yang memberinya kesempatan untuk dapat berkelana ke sisi lain Asia. Lalu perjalanan Alina pun dimulai dengan mengunjungi beberapa negara tetangga seperti Vietnam, China, Thailand dan Malaysia pada 15 tahun silam.
Sesampainya di Negara Malaysia, ia sempat memperhatikan orang-orang yang tidak makan saat waktu siang. Alina bertanya-tanya tentang hal tersebut karena ia merasa itu adalah hal yang aneh. Kemudian ia mendapatkan jawaban atas pertanyaannya, saat itu merupakan bulan Ramadan, dimana orang-orang tengah menjalankan ibadah puasa sesuai dengan perintah Allah SWT.
Kemudian, ia memperhatikan orang-orang juga tidak minum air. Ia pun kembali bertanya dan mendapatkan jawaban yang sama atas pertanyaannya. Alina kaget dan bertanya-tanya siapakah Allah itu? Sehingga banyak orang yang menahan lapar dan dahaga demi-Nya?
Saat ia bertanya ke teman-temannya di Malaysia, mereka mengajak Alina ke sebuah tempat yang dapat menjawab semua kebingungan dan pertanyaan yang dimilikinya. Di tempat itu terdapat pula sekelompok mahasiswa yang berasal dari berbagai negara, seperti Asia, Eropa, dan Afrika. Alina dibuat terkesan dengan cara mereka berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris yang sangat baik dan fasih.
Alina pun penasaran tentang bagaimana dan dimana mereka mempelajarinya. Ia berpikir pasti sekelompok mahasiswa itu merupakan murid sebuah lembaga pendidikan yang berkualitas tinggi. Namun kemudian, ia dapat informasi bahwasannya mereka semua merupakan mahasiswa di sebuah universitas Islam Internasional di Malaysia.
"Bagaimana seseorang bisa belajar di sana, saya bertanya. Apakah itu sangat mahal?" tanya Alina melansir dari republika.co.id yang mengutip About Islam, Kamis (27/10/2022).
Lalu, seseorang yang memberitahunya tentang Allah SWT, Islam dan Ramadan, mengatakan jika ia menjadi seorang muslim, maka ia dapat mengajukan permohonan beasiswa. Mendengar penuturan tersebut, ia pun bertanya bagaimana cara menjadi seorang Muslim? Kemudian ia mendapatkan jawaban, yaitu syahadat.
Mendengar jawaban tersebut membuat Alina sangat bersemangat. Ia merasa bahwa ini merupakan cara yang sangat mudah untuk membantunya melanjutkan pendidikan. Hatinya menyadari kalau ini mungkin bukanlah niat yang benar untuk menerima Islam, namun itu merupakan caranya untuk menjadi seorang Muslim.
Saat itu juga, ia mengucapkan kalimat syahadat dan diberitahu tentang menutup aurat serta diajarkan cara berdoa serta salat. Selang beberapa hari, Alina mengajukan permohonan beasiswa dan dikabulkan.
Semua biaya pendidikannya dibiayai oleh beasiswa. Alina mengaku banyak orang yang telah membantunya karena ia merupakan seorang mualaf. Ia pun memutuskan berhenti dari pekerjaannya dan meneruskan pendidikan hingga PhD.
Selama Pendidikan S2, ia mulai giat mempelajari Islam, Tauhid, dan Alquran. Alina bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Allah SWT terhadapnya. Hari demi hari, semakin banyak hal yang dipelajarinya tentang Islam, membuatnya semakin mencintai Islam.
"Saya menerima Islam karena saya ingin pendidikan, karena saya ingin beasiswa. Tapi itu hanya permulaan. Saya mengerti sekarang bahwa ini adalah cara Allah SWT untuk mendapatkan perhatian saya. Allah tahu bahwa pendidikan sangat penting bagi saya," ujar Alina.
Memberikan pendidikan gratis bagi masyarakat Muslim dan non-Muslim merupakan hal yang sangat penting. Ia merasa hal ini harus ditawarkan sebagai bentuk layanan kemanusiaan oleh komunitas Muslim. Karena jika bukan karena pendidikan, mungkin dia tidak akan pernah tertarik dengan Islam.
Ia menyebut bahwa beberapa rekan dari negara asalnya, mencontoh apa yang telah dilakukannya, setelah Alina menceritakan tentang kesempatan luar biasa yang dia dapatkan. Merekapun menjadi lebih baik dan menjadi Muslim yang taat.
"Ada banyak cara untuk mengajak orang masuk Islam. Pendidikan, khususnya pendidikan gratis, tentu salah satunya. Ada sangat sedikit Muslim di Laos dan kami semua mualaf Laos ingin kembali suatu hari nanti. Kami ingin berkontribusi pada masyarakat dan penyebaran Islam dengan cara yang berarti," ucapnya.
Penulis | : | Nurul Annisa |
Editor | : | Yusni |
Sumber | : | republika.co.id |
Kategori | : | Religi |






















01
02
03
04
05






