Pekanbaru (CAKAPLAH) - Dakwah harus mampu mempersiapkan generasi penerus untuk masa mendatang. Oleh sebab itu peta dakwah yang disusun MUI harus bisa menyentuh generasi milenal.
Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau, H Fairus MA, saat menjadi pemateri pada webinar nasional membahas Peta Dakwah yang digelar Komisi Pengkajian dan Penelitian Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau, Rabu (15/12/2021).
"Kalau tidak kita persiapkan dari sekarang maka generasi mendatang tidak akan bisa menyambung tugas-tugas dan amanah yang dibebankan kepadanya," ujarnya.
Salah satu tempat untuk membina generasi muda adalah masjid. Masjid menjadi tempat yang strategis mengingat jumlahnya sangat banyak.
Fairus menjelaskan bahwa saat ini di Provinsi Riau jumlah masjid mencapai 7.139 bangunan. Sementara jumlah bangunan musholla ada sebanyak 7.354 unit se-Riau. Namun sayang, jumlah bangunan masjid yang tersebar di mana-mana tidak sebanding dengan perkembangan remaja masjidnya. Padahal dakwah terhadap remaja dan kaum milenial harus dilakukan berkelanjutan.
Ia mengatakan dakwah memang sudah menyentuh para remaja. Artinya sudah banyak remaja yang kembali ke masjid. Akan tetapi majelis taklim khusus remaja masjid tidak seaktif majelis taklim kaum ibu-ibu. "Kita berharap BKMT melahirkan kembali remaja masjid," ujarnya.
Tak hanya rasio masjid dan remaja masjid yang jomplang. Perbandingan antara mubaligh (dai pria) dan mubalighoh (perempuan) juga tidak sebanding. Dari data yang dimiliki Kemenag saat ini jumlah mubalig mencapai 9.412 orang sedangkan mubalighah ada 1.146 orang.
"Namun masih banyak mubalig kita yang belum terdata. Oleh sebab itu kita meminta kabupaten/kota di Riau untuk mendata mereka," jelasnya.
Sebelumnya Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau melalui Komisi Pengkajian dan Penelitian, menggelar webinar nasional dengan tema, "Peta Dakwah" selama dua hari mulai Rabu (15/12/2021).
Ketua Komisi Pengakajian dan Penelitian MUI Provinsi Riau, Dr Husni Thamrin sebagai pihak penyelenggara, mengatakan webinar ini diselenggarakan sejalan dengan probematika yang tengah dihadapi oleh umat Islam saat ini.
"Banyak masalah yang dihadapi umat Islam saat ini mulai dari masalah kecil maupun yang besar. Kesiapan mental, kedewasaan berpikir dan bersikap dalam menghadapi masalah harus kita miliki sehingga banyaknya masalah yang dihadapi umat Islam tidak membuat kita menjadi pesimis akan kemungkinan umat ini meraih kembali kejayaannya seperti yang pernah diraih umat Islam beberapa abad yang lalu," ujar Husni mengawali sambutannya.
Dosen UIN Suska Riau itu mengatakan setidaknya ada enam problematika yang dihadapi umat muslim saat ini mulai dari problematika iman dan akhlak, problematika pemahaman terhadap Islam, politik, ekonomi, ukhuwah dan persatuan, dan problematika dakwah.
"Islam adalah agama dakwah, karena itu Islam akan berkembang pesat apabila didakwahkan ke berbagai penjuru dan khalayak. Itu pula sebabnya mengapa dakwah menjadi kewajiban yang harus diemban oleh setiap muslim, bukan hanya oleh mereka yang selama ini disebut dengan ustaz, khatib, muballigh atau kiyai dan ulama. Yang terjadi, dakwah baru diemban oleh sedikit dari umat, itupun para da'inya belum terbina dengan baik dengan potensi yang baru apa adanya, belum kepada yang seharusnya," jelas Husni lagi.
Penulis | : | Jef Syahrul |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Religi |
01
02
03
04
05
Indeks Berita