PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pemeran KH Ahmad Dahlan dalam film 'Nyai Ahmad Dahlan' (NAD), David Chalik, sudah mengonfirmasi akan hadir dalam acara nonton bareng film Nyai Dahlan di Pekanbaru di CGV Transmart Pekanbaru, Rabu (30/8/2017). Sementara sang pemeren utama sebagai Nyai Ahmad Dahlan, Tika Bravani saat ini menunggu kepastian kehadirannya ke Pekanbaru.
Demikian disampaikan promotor Nonton Bareng NAD bersama David Chalik di Pekanbaru, Dodon Delson kepada CAKAPLAH.COM, Selasa (29/8/2017).
"Tadi David Chalik sudah memberi konfirmasi, kalau tidak ada halangan ia akan datang dalam acara nonton bareng NAD di Pekanbaru. Sementara untuk kehadiran Tika Bravani, kita masih menunggu kepastiannya," jelas Dodon.
Dikatakan Dodon, salah satu tujuan acara nonton bareng ini adalah untuk lebih mengenal sosok Nyai Ahmad Dahlan, istri dari pendiri ormas Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan.
"Nyai Ahmad Dahlan ini menjadi panutan kaum perempuan. Kiprah keumatan dan kebangsaan yang diperankan melampaui zamannya. Istri dari KH Ahmad Dahlan ini juga pernah menjadi perempuan pertama yang memimpin Kongres Muhammadiyah pada 1926," terang Dodon.
Ia mengatakan untuk masyarakat yang ingin mengikuti acara nonton bersama David Chalik dan pemesanan tiket bisa menghubungi Hadi (082283736586) atau Andre (08127660899).
Panitia juga memberikan kesempatan kepada 10 orang peserta lunch bareng David Chalik dengan kontribusi sebesar Rp150 ribu per orang.
Film Nyai Ahmad Dahlan merupakan kisah perjuangan pahlawan nasional Walidah Dahlan atau yang kerap dikenal Nyai Ahmad Dahlan. Dilansir Kumparan.com, film ini disutradarai Ola Atta Adonara dengan mengangkat kisah perjuangan tokoh emansipasi wanita dari Kauman, Yogyakarta.
Nyai Ahmad Dahlan termasuk tokoh emansipasi, penolak kawin paksa, dan merupakan perempuan pertama yang pernah memimpin Kongres Muhammadiyah pada 1926. Walidah meninggal 31 Mei 1946 dan dimakamkan di belakang Masjid Gedhe Kauman.
Nyai Ahmad Dahlan juga sosok perempuan ulama yang mendapat gelar Pahlawan Nasional pada 10 November 1971. Pemberian gelar Pahlawan Nasional di zaman Presiden Soeharto, bukan semata-mata karena Walidah adalah istri KH Ahmad Dahlan. Namun Walidah yang dilahirkan pada 1872, juga pendiri gerakan perempuan ‘Sopo Tresno’ yang kemudian bernama Aisyiyah.
Penulis | : | Ojel |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Selebriti |