
Siak (CAKAPLAH) - Tak terasa sudah genap setahun masa kepemimpinan Alfedri-Husni menjadi Bupati dan Wakil Bupati Siak sejak dilantik Juni 2021 lalu. Segudang prestasi dan program unggulan telah diraih dan dilaksanakan di Kabupaten Siak, gebrakan dari Alfedri-Husni sudah banyak dirasakan oleh masyarakat terutama dalam hal pelayanan publik.
Bupati Siak Alfedri bersama Wakilnya Husni Merza menggagas sebuah inovasi unggulan untuk melayani dan menampung aspirasi masyarakat hingga ke tingkat kampung (sebutan desa di Siak), dengan turun langsung ke suatu kampung dan berkantor di Kantor Kampung seharian. Program itu lalu diberi nama Bujang Kampung (Bupati Kerja dan Ngantor di Kampung).
Program itu dilakukannya untuk mempercepat pembangunan daerah dengan alur komunikasi yang efektif dan efisien dari masyarakat kepada pemerintah secara langsung.
Bujang Kampung mulai dilaksanakan Maret 2022, diagendakan rutin pada Jumat setiap minggunya dengan lokasi kampung yang berbeda-beda. Setiap turun ke kampung Alfedri melibatkan banyak pihak dari instansi atau lembaga vertikal maupun OPD terkait pelayanan di lingkungan Pemkab Siak.
Kegiatan yang dilakukan bupati Alfedri bersama wakilnya Husni di kampung adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat seperti mengurus dokumen administrasi kependudukan, pelayanan kesejahteraan sosial, pelayanan kesehatan, pendidikan, kepengurusan dokumen pertanahan, pelayanan dan informasi bagi UMKM, dan pelayanan di bidang keagamaan melibatkan Baznas dan Kemenag.
Segala kepengurusan administrasi dan informasi yang dibutuhkan masyarakat dapat diselesaikan dalam satu hari kerja. Metode menjemput bola dalam pelayanan ini sangat berdampak terhadap masyarakat, apalagi bagi masyarakat kampung yang tempat tinggalnya jauh dari kantor-kantor pelayanan di Kota Siak.
Maklum, bentangan wilayah Kabupaten Siak cukup luas bahkan dari satu kecamatan ke kecamatan lain jaraknya bisa memakan waktu tempuh 1-2 jam, seperti dari kecamatan Siak ke kecamatan Kandis dan Minas.
Terbukti, sejak dilaksanakannya Bujang Kampung pendataan terhadap penduduk sekaligus kendala yang dialami masyarakat di kampung bisa langsung terdeteksi. Saat ini sudah 90 persen orang yang tinggal di Kabupaten Siak sudah mendapat KK dan KTP. Percetakan adminduk bisa langsung terbit oleh Disdukcapil karena tersedia alat perekam yang dibawa petugas, database penduduk juga sudah terintegrasi secara online.
Layanan kesehatan bagi ibu hamil juga tersedia di Bujang Kampung, Bupati Alfedri mendatangkan dokter spesialis kandungan untuk melakukan USG dan memeriksa kandungan. Pihak BPJS Kesehatan juga turut dilibatkan dalam program ini sehingga masyarakat juga bisa mendaftar kepesertaan tanpa perlu jauh-jauh ke Kota Siak.
Selain itu bantuan pendidikan bagi sekolah negeri dan keagamaan juga diberikan dalam kegiatan itu lewat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud). Serupa dengan bantuan sosial dari Dinas Sosial dan Baznas.
Setiap instansi atau OPD yang dilibatkan punya peran masing-masing sesuai tupoksinya, sebagai contoh Diskop-UMKM yang dilibatkan pada Bujang Kampung membuka bazar mini bagi pelaku UMKM tempatan sebagai sarana mempromosikan produk usahanya. Alfedri bermaksud mendorong perekonomian di suatu kampung lewat gerakan UMKM, seperti yang diketahui masyarakat di kampung khususnya sangat terdampak dari pandemi Covid-19 dari sektor ekonomi. Untuk itu diperlukan langkah agar perekonomian di kampung pulih. Berdasarkan data Diskop-UMKM tahun ini pertumbuhan UMKM di Siak sangat signifikan mencapai 25.000 UMKM, dibanding tahun 2021 masih diangka 16.000an.
Foto: Penyerahan KK milik Mukri saat kegiatan Bujang Kampung, Jumat (17/6/2022) di Kampung Mengkapan, Kecamatan Sungaiapit.
Layanan lain yang tak kalah penting yakni kepengurusan dokumen perceraian dan pembagian harta warisan di Pengadilan Agama (PA), masyarakat di kampung bisa mendapat informasi terkait persyaratan untuk mengurus surat-surat yang dibutuhkan. Dan tentunya masih banyak layanan lain yang dihadirkan dalam rangka mempermudah masyarakat mengurusnya.
Program Bujang Kampung itu banyak mengundang simpati dan antusias masyarakat, bahkan masyarakat malah menginginkan untuk menambah pelayanan yang ada saat ini. Aspirasi itu disampaikan masyarakat Kampung Belutu, Kecamatan Kandis sewaktu Alfedri mengantor di sana, Jumat (10/6/2022).
"Saya dapat masukan dari masyarakat kalau bisa tidak hanya pelayanan dari Pemkab saja, kalau bisa juga pelayanan Surat Izin mengemudi (SIM) dan KIR uji kendaraan. Jadi, saya akan konsultasi dengan Kapolres tentang pelayanan SIM di kampung, cuma tesnya seperti apa nanti akan dibicarakan ke depannya," kata Alfedri.
Kabar baiknya, tahun ini Pemkab Siak membangun Mal Pelayanan Publik (MPP) di sekitar perkantoran berdekatan dengan Kantor Bupati Siak di Kecamatan Mempura. Pembangunan MPP ditargetkan rampung tahun ini sehingga dapat digunakan untuk tahun depan.
"Tujuannya supaya masyarakat semakin mudah dan cepat dalam mengurus surat menyurat, dokumen dan perizinan. Jadi masyarakat cuma perlu datang ke satu tempat semua bisa diurus di sana," katanya.
Di bawah kepemimpinan Alfedri-Husni, Kabupaten Siak melalui DPMPTSP baru-baru ini dianugerahi penghargaan tentang Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik (P4) dari Kemenpan-RB bersama Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Komunikasi dan Informatika di Jakarta.
Hal ini sejalan dengan komitmen kampanye Alfedri-Husni yang memprioritaskan kemajuan pelayanan publik, tak lagi nunggu ditempat tapi datang ke masyarakat.
Cara lain demi menunjang pelayanan masyarakatnya, Alfedri-Husni bekerjasama dengan pihak kepolisian dengan menghibahkan pembangunan MPP di Markas Kepolisian Resor (Polres) Siak tahun ini dari sumber APBD. Hal ini diharapkan masyarakat mudah dalam mengurus surat menyurat dan dokumen dari kepolisian seperti SIM, SKCK dan lainnya.
Si Bujang Kampung Ditunggu Warga
Program Bujang Kampung yang digagas Bupati Siak itu menyentuh langsung ke masyarakat yang disasar, terlihat dari semua pelayanan yang disediakan selalu dikerumuni warga. Alasan yang selalu dikemukakan yaitu kemudahan dalam mengurus dokumen dan administrasi yang mereka butuhkan dalam satu hari kerja.
Mukri, warga Kampung Mengkapan Kecamatan Sungaitapit merasakan manfaat program Bujang Kampung itu untuk menyelesaikan urusan administrasi kependudukannya. Mukri dan keluarganya merupakan orang pindah dari Jambi dan menetap di Mengkapan sejak 2 tahun lalu.
"Saya mengurus Kartu Keluarga dan KTP elektronik. Saya pindah ke sini maka saya harus perbarui data di KK dan KTP kami," kata Mukri saat hadir dalam Bujang Kampung, Jumat (17/6/2022).
Awalnya ia mengira pelayanan hanya sebatas mengantarkan berkas saja. Namun Mukri tampak heran saat petugas Disdukcapil memintanya agar menunggu sebentar. Karena ramainya warga yang mengurus keperluan administrasi kependudukannya maka ia ikut antre di sana.
"Tidak sampai dua jam nama saya dipanggil dan semua keperluan saya selesai. Saya kaget kok cepat amat, biasanyakan berhari-hari," kata Mukri.
Teranyar Bujang Kampung di Muara Kelantan Kecamatan Sungai Mandau yang merasakan kemudahan dalam pelayanan kesehatan. Salah satu pasien yang memeriksakan diri, Andi Jonaidi mengaku dirinya ke tempat layanan ini hanya untuk periksa saja. Warga Muara Kelantan ini periksa semuanya karena tak dipungut biaya.
"Saya mengecek mana tahu ada gula dan semua dicek mumpung gratis. Kalau ke Puskesmas sibuk sekali, tersita waktu. Kalau ke sini sekali saja bisa juga untuk urus semuanya," ujarnya.
Masih di Kampung Muara Kelantan, seorang warga bernama Rahmalia Syafitri (23) mengaku senang bisa mendapatkan layanan gratis untuk memeriksa kandungannya. Dan ini merupakan pemeriksaan kedua kalinya.
"Saya USG, hamil sudah tujuh bulan, tahunya ada Bujang Kampung ini dari masyarakat setempat. Kita periksa saja karena di Puskesmas tak ada USG," katanya.
Program unggulan Bupati Siak ini mendapat respon positif dari berbagai kalangan. Seperti yang diutarakan oleh tokoh masyarakat di Kecamatan Sungai Mandau, Muslim MY. Ia melihat dampak luar biasa dalam kegiatan Bujang Kampung yang membuka macam-macam layanan bagi masyarakat di kampung-kampung. Menurutnya kalau pada hari biasa layanan tersebut kadang harus melewati beberapa meja baru siap.
"Saya sudah sampaikan ke Pak Bupati kalau dari dulu kita lakukan seperti ini, maka masalah pertanahan dan perizinan kita aman. kadang ke kabupaten ada dua meja dilalui, seperti mengurus akte kelahiran dan surat tanah, kartu keluarga," katanya.
Foto: Andi Jonaidi, warga Kampung Muara Kelantan, Kecamatan Sungai Mandau saat periksa kesehatan dalam kegiatan Bujang Kampung
Muslim yang juga Ketua Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Sungai Mandau ini mengharapkan kegiatan itu bisa dilakukan tiap tahun sehingga segala pengurusan cepat.
"Kadang orang di sini KK pun tak punya, padahal untuk lanjut sekolah perlu akte kelahiran dan KTP. Ada salah satu anak ke sekolah bergengsi diminta akta kelahiran, akhirnya tak jadi karena anak itu jadi minder," ceritanya.
Ada juga warga yang kehilangan identitas tidak diurusnya karena urusan yang dianggap ribet. Tapi dengan Bujang Kampung ini semua cepat tanggap tinggal ambil surat kehilangan dari kepolisian sektor lalu diserahkan dan selesai.
"Program Bujang Kampung ini saya dengar belum ada di kabupaten lain. Dengan terobosan dari petinggi kita ini masyarakat merasa tak tertinggal lagi, dengan sehari datang bupati di sini banyak yang bisa dilaksanakan," sebut Muslim. (Advetorial Siak)
Penulis | : | Wahyu/Adv |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |






















01
02
03
04
05




