MERANTI (CAKAPLAH) - Bupati H Muhammad Adil SH MM, meminta investor asal Thailand membangun pabrik olahan berbahan sagu di Kepulauan Meranti. Ini bertujuan agar tenaga kerja lokal banyak terserap dan menjadi salah satu pendongkrak peningkatan perekonomian masyarakat.
Permintaan ini disampaikan langsung H Adil kepada beberapa investor asal Thailand yang datang ke Kepulauan Meranti. Investor asal negeri gajah putih sempat berkunjung dan melihat produksi sagu di Kepulauan Meranti. Dari kunjungan ini, mereka mengaku tertarik untuk bekerjasama dalam hal pengolahan pangan berbahan dasar sagu.
Merespon ketertarikan investor asal Thailand, Bupati Adil menyambut baik. Hanya saja, Adil ingin investor asal Thailand itu membangun pabrik olahan pangan berbahan dasar sagu di Kepulauan Meranti.
"Bahan baku kita suplai, asal bangun pabrik di sini," kata HM Adil.
Disampaikan H Adil, dengan dibangunnya pabrik di Kepulauan Meranti, banyak keuntungan yang akan dirasakan daerah. Mulai dari terserapnya tenaga kerja lokal, peningkatan produksi serta kualitas sagu, sampai ke meningkatnya perekonomian di Kota Sagu
"Saya inginnya bangun pabrik di sini, kalau hanya sagunya dibawa ke luar, saya tidak mau. Mereka (investor, red) sepakat," ungkap H Adil.
Kemarin, investor asal Thailand dari perusahaan Thai Wah Public Company Limited bertemu dengan Bupati Adil. Mereka telah menjajaki potensi sagu dan melihat peluang investas di Kepulauan Meranti.
Hadir saat pertemuan, Country GM Thai Wah Indonesia Herman Chadra didampingi Technical Service and Technical Development Thai Wah, Akamol Klaikherd.
Kata Herman, pihaknya berencana menjalin kerjasama dengan pemerintah Kabupaten Kepulauan Meranti dalam bidang produksi sagu maupun produksi produk hilir sagu lainnya. Mereka membutuhkan bahan dasar sagu untuk diolah maupun diekspor hingga ke Eropa.
"Jadi rencananya kita membutuhkan bahan baku sagu untuk kita produksi sendiri ataupun untuk kita ekspor untuk pasar Asia, Amerika dan Eropa" ungkap Herman.
Dirinya mengatakan Sentra IKM Sagu yang ada di Desa Sungai Tohor, Kecamatan Tebingtinggi Timur sebagai potensi besar yang bisa dijadikan rekan usaha perusahaan mereka. "Itu yang kita jajaki dan kita minta suportnya dari pak Bupati untuk mendukung kerjasama ini agar kita bisa berinvestasi ke depannya di Kabupaten Meranti," tuturnya.
Saat kunjungannya mereka juga membawa sejumlah produk hasil produksi dari perusahaan yang mereka kelola yaitu, Mi Cup dari berbagai olahan baku seperti beras dan kacang hijau. "Jadi kita berfikir menggunakan sagu untuk diperkenalkan kepada dunia sebagai produk unggulan ekspor, baik kita produksi di Indonesia atau di luar negeri juga," katanya.
Dengan kualitas sagu yang baik, Herman memprediksi akan membutuhkan sekitar 1.000 sampai 2.000 ton sagu kering setiap bulannya sebagai bahan baku. Bahkan jumlah tersebut bisa bertambah apabila pasar di luar negeri memiliki respon yang baik terhadap produk sagu.
"Jadi kita sedang jajaki untuk meningkatkan kualitas dari Sagu yang sudah dihasilkan selama ini. Oleh karena itu kita datang bersama tim dari produksi dan tim dari teknikal untuk melihat seberapa jauh kita bisa meningkatkan kualitas dari sagu yang dihasilkan sentra IKM Sagu," ujarnya. (ADVERTORIAL)
Penulis | : | Rizal |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Serantau |