PEKANBARU (CAKAPLAH) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Provinsi Riau melakukan pelatihan perawatan intermediet bayi prematur bagi tenaga kesehatan dokter, perawat dan bidan dari rumah sakit jaringan RSUD Arifin Achmad di kabupaten/kota se-Riau. Upaya tersebut untuk menekan angka kematian pada bayi prematur.
Kepala Instalasi Neonatus RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau, dr Nazardi Oyong Sp.A mengatakan, sasaran pelatihan ini adalah para dokter, perawat dan bidan dari rumah sakit yang selama ini kerap mengirim pasien bayi ke RSUD Arifin Achmad Riau.
Sebab menurut dr Oyong, selama ini RSUD Arifin Achmad Riau telah menjadi pusat rujukan dari 12 kabupaten/kota se-Riau, termasuk untuk penangangan bayi prematur.
"Kasusnya bermacam-macam yang kami terima dan tangani, seperti bedah anak, bayi prematur, jantung anak dan lainnya," kata dr Nazardi Oyong.
Karena itu, lanjut dia, pihaknya berharap kondisi bayi yang diterima kondisi kesehatannya tidak jelek, atau setidaknya tidak lebih buruk dari sebelum bayi dirujuk. Karena itu, kami berikan pelatihan penangangan pertama bayi prematur.
"Pelatihan ini dilaksanakan secara offline dan online yang diikuti 200 peserta. Kami pilih pelatihan bayi prematur, karena prematur ini menjadi penyumbang terbanyak kematian bayi," sebutnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau, drg Wan Fajriatul mengatakan, kegiatan pelatihan dilaksanakan secara gratis yang diadakan oleh bagian diklat RSUD Arifin Achmad berkolaborasi dengan Kelompok Staf Medis (KSM) anak dan obgyn.
"Tujuannya agar sistem rujukan untuk pasien neonatus dengan kasus prematur cukup hati-hati, karena perlu dilakukan stabilisasi dan suport yang baik. Sehingga pasien yang ingin dirujuk ke RSUD Arifin Achmad bisa selamat," katanya.***
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |