

PEKANBARU (CAKAPLAH) - Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru mengajak masyarakat di wilayah setempat untuk mulai menanam cabai di pekarangan rumah. Ajakan untuk menanam cabai bukan tanpa alasan. Selain masyarakat tidak perlu lagi membeli cabai untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya, juga dapat menghemat pengeluaran belanja sehari-hari.
"Saya imbau pada masyarakat agar mau bertanam di halaman rumah, minimal untuk belanja hariannya bisa lepas," ujar Muflihun, Jumat (2/9/2022).
Ia mengatakan tak hanya cabai, masyarakat juga bisa menanam bawang ataupun lainnya. Terlebih saat ini harga cabai dan bawang sedang mengalami kenaikan. Dengan bertanam sendiri, maka akan bisa lebih menghemat belanja harian. Untuk itu pihaknya mengimbau masyarakat agar menanam cabai bawang dan sebagainya di pekarangan rumahnya.
"Kita juga akan mengajak ASN di lingkungan Pemko Pekanbaru untuk menanam baik cabai, bawang dan tanaman lainnya di halaman rumah," sebutnya.
Tak hanya itu saja, sebagai langkah untuk mengurangi inflasi Kota Pekanbaru, pihaknya juga meminta kepada seluruh camat untuk bisa memanfaatkan lahan kosong yang ada untuk bercocok tanam.
"Secara simbolis nanti akan kita buatkan serentak seluruh kecamatan untuk ini. Miniminal bisalah menanam cabai, bawang atau kebutuhan pokok lainnya. Kalau perlu nanti akan kita perlombakan tiap kecamatan. Sehingga ini bisa menjadi motivasi," sebutnya.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun mendampingi Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menanam cabai di Lapangan Sepakbola Universitas Riau (UNRI) Gobah, Jalan Thamrin, Senin (29/8/2022). Gerakan menanam cabai ini merupakan salah satu upaya menekan inflasi Riau yang mencapai 4,8 persen.
"Kami mengapresiasi kegiatan aksi tanam dan panen cabai ini. Kegiatan ini salah satu upaya menekan inflasi," kata Pj Wali Kota Muflihun.
Hari ini, inflasi Riau termasuk lima besar di Indonesia. Makanya, Gubernur menginisiasi program tanam cabai. Selama ini, Riau bergantung pada Sumatera Barat dalam pasokan cabai. Sementara, harga cabai dari Sumbar cukup tinggi di Pekanbaru.
"Kami akan membudidayakan cabai di setiap kecamatan. Minimal, persediaan cabai terbantu dengan kehadiran cabai lokal," ucap Muflihun.
Dengan begitu, harga cabai bisa lebih murah. Sehingga ke depannya, inflasi kembali rendah di Pekanbaru.
Kesempatan berbeda, Gubri Syamsuar mengatakan, inflasi pulau Sumatera cukup tinggi seperti di Sumatera Barat, Riau, Jambi, dan Bangka Belitung. Para Gubernur, Bupati, dan Wali Kota diminta presiden menurunkan angka inflasi di bawah 5 persen.
Sebagaimana disampaikan ke Kepala Bank Indonesia (BI) perwakilan Riau Muhammad Nur, konsumsi cabai cukup tinggi di pulau Sumatera. Harga cabai termahal Rp92.000 per kg di Kabupaten Siak. Sedangkan harga cabai termurah Rp46.000 per kg di Kabupaten Rohil.
Para petani sudah mengetahui bahwa cabai paling murah itu dari Sumatera Utara. Makanya, komoditas yang mahal itu harus ditanam sendiri. Sehingga, belanja bisa dihemat.
"Saya menyambut gagasan wali kota bahwa jajarannya akan menanam cabai serentak di tiap kecamatan. Ia akan menilai kecamatan yang banyak menghasilkan cabai. Hadiahnya dari saya dan kepala BI," ucap Syamsuar.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Serantau |






















01
02
03
04
05




