MERANTI (CAKAPLAH) - Menurut Ketua DPRD H Fauzi Hasan SE MIKom, Kabupaten Kepulauan Meranti punya potensi yang menjanjikan. Sebab, kabupaten termuda se Riau ini terletak di dekat Selat Melaka yang merupakan lintasan perdagangan dunia.
Hal itu disampaikan H Fauzi Hasan saat berbincang-bincang dengan CAKAPLAH.com di ruang kerjanya, belum lama ini.
Kata Fauzi Hasan, secara letak geografis, Kabupaten Kepulauan Meranti sebenarnya sangat strategis untuk dilakukan pengembangan. Kepulauan Meranti terletak di dekat Selat Melaka yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura.
"Kita ini wilayah lintasan perdagangan dunia. Secara geografis, dekat dengan Malaysia dan Singapura. Harusnya potensi yang sangat besar ini menjadi perhatian khusus pemerintah pusat, untuk dilakukan pengembangan," kata Fauzi Hasan.
Salah satu potensi yang sangat besar, dipaparkan politisi PAN ini lagi, dengan memanfaatkan peluangan sebagai wilayah lintasan perdagangan dunia. Menurut Fauzi, tiap tahun tak sedikit kapal niaga atau kapal tangker melintas di Selat Melaka. Jika peluang ini bisa digarap maksimal, tentu akan berdampak pada pesatnya perkembangan daerah perbatasan.
"Ini sesuai dengan agenda Nawa Cita, pemerintah untuk melaksanakan pembangunan dari wilayah pinggiran. Kita ini lah salah satu wilayah yang disebut pinggiran atau perbatasan itu, kita butuh pembangunan infrastruktur yang memadai," ujar Fauzi.
Jika ditunjang dengan infrastruktur yang bagus, tambah Fauzi Hasan, tentu pabrik-pabrik akan masuk ke wilayah Kepulauan Meranti. Membangun di Meranti dipastikan tak akan menemui kendala, sebab warga di daerah yang berjuluk Kota Sagu ini sangat terbuka dengan perubahan dan pembangunan.
"Kultur kita, bukan alergi terhadap pembangunan. Masyarakat kita sangat welcome, orang Melayu tak ada persoalan mau siapapun datang ke sini, selagi berbuat hal-hal positif kita terima," kata Fauzi.
Tak hanya potensi di perdagangan internasional, Fauzi juga memaparkan Meranti memiliki potensi perdangan dalam negeri. Dimana, ada sebuah pulau kosong, Pulau Menggung, yang terletak di antara Pulau Rangsang dengan Pulau Tebingtinggi, tepatnya antara Tanjungsamak dengan Sugaitohor. Pulau ini merupakan daerah yang sering dilewati, baik kapal dagang maupun kapal penumpang. Terletak dekat dengan Provinsi Riau dan Provinsi Kepri, Pulau Menggung berpotensi dikembangkan menjadi daerah industri.
"Setiap hari, mungkin ada puluhan atau bahkan ratusan kapal melintas di Pulau Menggung. Kalau kita bisa memanfaatkan potensi itu, kami yakin perekonomian di Kecamatan Rangsang dan Kecamatan Tebingtinggi Timur akan bangkit," kata Fauzi Hasan lagi.
Berdasarkan data yang pernah dipaparkan Distrik Navigasi Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, hasil pantauan Vessel Traffic System (VTS), lalu lintas kapal di Selat Melaka mencapai 80 ribu hingga 90 ribu dalam setahun. Jumlah ini tak termasuk kapal-kapal kelas kecil yang tidak terdeteksi VTS.
Sementara fokus pembangunan di wilayah pinggiran atau perbatasan merupakan nawacita Presiden Jokowi - Jusuf Kalla sejak periode pertama menjabat. Pembangunan wilayah pesisir bertujuan untuk memastikan pemerataan hasil pembangunan ke seluruh wilayah tanah air.
Pelaksanaan pembangunan wilayah perbatasan berorientasi pada tiga konsep. Pertama, masuk pada konsep pertahananan wilayah. Kedua, masuk pada konsep pemerataan kesejahteraan masyarakat dan ketiga, masuk dalam konsep pelesterian lingkungan.
Penulis | : | Rizal |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |