(CAKAPLAH) - Biologi sebagai salah satu cabang sains menyediakan pengalaman belajar peserta didik untuk memahami konsep dan proses sains sehingga domain proses idealnya dikembangkan dan menjadi tujuan penting pada proses pembelajaran.
Dengan adanya perubahan dari paradigma mengajar menjadi paradigma belajar maka pembelajaran biologi di sekolah selayaknya di arahkan pada pembelajaran yang bersifat aktif, kreatif dan menyenangkan. Namun sayangnya biologi lebih banyak disuguhkan melalui pendekatan konsep atau produk yang berupa hafalan. Pengajaran biologi lebih banyak bersifat informatif, hanya menekankan pada penguasaan fakta dan konsep.
Bagaimana pembelajaran biologi yang sesuai dengan hakikat sains? Pembelajaran sains yang efektif mempunyai karakteristik melibatkan siswa secara aktif, pendekatan kolaboratif, dan menekankan hasil/kompetensi akademik siswa. Dalam pembelajaran ini peranan guru lebih sebagai fasilitator untuk keberhasilan belajar siswa dari pada sebagai sumber ilmu pengetahuan.
Pembelajaran sains yang efektif bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif, kebebasan dalam berpikir, membangun penguasaan konsep esensial, serta bentuk- bentuk dasar berpikir saintifik, membangun kepercayaan diri dalam mengajukan masalah atau pertanyaan serta menyelesaikannya atau mencari pemecahannya .
Apakah tujuan pembelajaran sudah sesuai dengan hakikat sains? Sedikit sekali tujuan pembelajaran yang mengarah kepada keterampilan proses sains bahkan untuk berpikir tingkat tinggi tidak terdapat sama sekali, bahwa sedikit sekali guru yang merealisasikan kerja ilmiah ke dalam tujuan pembelajarannya. Hal ini mungkin kemampuan calon guru dalam menjabarkan kompetensi dasar masih sangat lemah atau mungkin kompetensi dasar itu sendiri yang kurang mampu mengkomunikasikan tuntutan melaksanakan pembelajaran yang sesuai dengan hakikat sains.
Calon guru biologi perlu banyak latihan dan contoh merencanakan serta melaksanakan pembelajaran yang berbasis inkuiri agar ada pengalaman merencanakan pembelajran biologi yang sesuai dengan hakikat sains. Kemudian instrumen penilaian untuk kelompok Mata Pelajaran sains terutama yang menilai RPP mahasiswa calon guru biologi disusun lebih spesifik berdasarkan karakteristik dan hakekat sains sebagai produk dan proses. Diperlukan juga pengembangan instrumen penilaian yang menuntut calon guru untuk melakukan active learning.
Aspek yang dinilai dari RPP mahasiswa calon guru tersebut adalah kemampuan merumuskan tujuan pembelajaran, kemampuan memilih dan mengorganisasi materi ajar, kemampuan memilih sumber belajar dan media belajar, kemampuan menyusun skenario pembelajaran, dan kemampuan merencanakan penilaian.***
Penulis | : | Silvia Agustina S.Pd |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |