Pekanbaru (CAKAPLAH) - Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) Sabtu (5/11/2022) mewisuda sebanyak 992 lulusan S1 dan D3 ke-XXIII dalam sidang senat terbuka yang digelar di Ballroom SKA Co-ex, Pekanbaru.
Ketua Senat yang juga Rektor Umri Dr Saidul Amin MA dalam pidato pembukaannya menyampaikan 992 wisudawan dan wisudawati yang dilepas ke tengah masyarakat hari ini berasal dari 22 program studi. Dari jumlah tersebut sebanyak 391 orang lulus dengan predikat cumlaude. Pada wisuda kali ini lulusan juga didominasi perempuan dengan jumlah 563 orang dan 429 laki-laki.
Rektor juga menyampaikan, adapun pemuncak pada prosesi wisuda ke-XXIII kali ini diraih oleh mahasiswa Teknik Informatika atas nama Athina Ibanez Oktaviolla dengan IPK 3,94 dari skala 4. Athina sendiri diketahui merupakan alumni SMAN Plus Provinsi Riau.
Dr Saidul Amin mengatakan pihaknya bersyukur pelaksanaan wisuda sarjana dan Diploma 3 bisa digelar secara langsung, sebab acara seperti ini jarang bisa dilaksanakan akibat Covid-19.
"Kita mengucapkan tahniah kepada wisudawan dan wisudawati yang telah menyelesaikan proses pembelajarannya sehingga kini telah menjadi sarjana," ujar Rektor.
Pada kesempatan itu Rektor menceritakan bahwa kucir yang ada di toga di kepala para wisudawan dan wisudawati memiliki falsafah yang sangat tinggi yang dilupakan banyak orang. Ia menyebut. toga ini bukan buatan barat namun adalah produk umat Islam.
Toga ini pertama kali dirumuskan pertama kali oleh Fatimah Alfitriyah yang mendirikan universitas di Spanyol, yang merupakan universitas tertua di dunia sebelum Alazhar di Kairo.
"Kala itu Ia meminta para wisudawan untuk meletakkan kabah di atas kepalanya kemanapun mereka pergi. Simbol Kabah tersebut adalah toga berbentuk segi empat ini. Maka setelah sarjana, maka Kabah itu harus ada di kepala anda," pesan rektor.
Saidul Amin juga mengatakan, keberhasilan para sarjana kali ini tidak terjadi begitu saja karena banyak tangan-tangan halus tak nampak namun mengantarkan mereka ke pintu gerbang keberhasilan. "Ada ibu yang setiap hari berdoa dalam sujudnya, ayah yang tidak putus berusaha bahkan bekerja dengan jiwa dan raga tanpa mengenal lelah dan resah. Tanpa mereka anda tidak ada apa-apa dan bukan siapa-siapa. Peluklah ayahmu, ciumlah ibu sebagai ungkapan kasih tak bertepi," pesannya.
Dalam kesempatan itu Rektor mengingatkan para sarjana dan alumni Umri untuk menjaga nama baik Muhammadiyah di tengan masyarakat.
Internasionalisasi PTM
Dalam pidatonya Rektor Saidul Amin juga mengatakan Universitas Muhammadiyah Riau menyambut baik program internasionalisasi yang dicanangkan Pimpian Pusat Muhammadiyah. Maka berbagai kerjasama internasional sudah dan akan dijalin dengan berbagai perguruan tinggi di luar negeri baik di Malaysia, Thailand dan sedang diinisiasi kerjasama dengan universitas di Jerman dan Al Azhar Mesir. Maka dengan demikian mahasiswa Umri bisa melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di Malaysia dan di Thailand.
Namun internasionalisasi tersebut harus berbasis internalisasi yang kokoh. Internasionalisasi tanpa internalisasi maka akan rapuh, sementara itu internalisasi tanpa internasionalisasi membuat perserikatan ini akan jumut, tersisih di kancah global.
Nuansa Islam dan Melayu
Pada kesempatan tersebut rektor mengatakan pelaksanaan wisuda kali ini sengaja digelar dengan mengusung konsep islami dan budaya Melayu guna memberikan suasana berbeda. Saidul Amin mengatakan, ada 2 hal yang berbeda dalam kegiatan wisuda kali ini. Dirinya berpesan, agar para wisudawan dan wisudawati bisa mengembangkan sayap keilmuan dan kemuhammadiyahan.
"Pertama, kita desain agar pelaksanaan wisuda agar lebih efisien. Meski jumlah peserta banyak, namun waktunya tetap sama. Kedua, nuansa keislaman dan kemelayuan lebih kita tonjolkan. Dimana pada awal pelaksanaan wisuda, kita putarkan lagu Lancang Kuning. Para alumni UMRI diminta agar ilmu yang didapat bisa diterapkan dan bisa menjadi problem solver bukan traublemaker. Selain itu, mereka juga diharapkan bisa menjadi duta-duta Muhammadiyah di tengah masyarakat," ungkap Saidul Amin.
Turut hadir, dalam kegiatan wisuda kali ini perwakilan LL Wilayah X - Petri Aida, perwakilan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah - Edy Suwandi Hamid, Ketua Koordinator Perguruan Tinggi Islam Swasta (Kopertais) Wilayah XII - Khairunas, Ketua dan anggota PW Muhammadiyah, Ketua dan Pembina BPH UMRI serta segenap civitas dilingkungan UMRI.***
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |