SIAK (CAKAPLAH) - Pemerintah Kabupaten Siak akan menggelar seminar nasional dalam upaya pengusulan Tengku Buwang Asmara atau Sultan Siak II bergelar Sultan Mahmud Abdul Jalil Muzaffar Syah sebagai pahlawan nasional.
Seminar nasional tersebut digelar 13 Desember mendatang di Gedung Daerah, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak. Pemkab Siak juga telah menyiapkan 6 narasumber untuk seminar nasional tersebut.
Narasumber yang dimaksud yakni Dr H Ashabul Kahfi yang merupakan ketua Komisi VIII DPR RI, nantinya membahas peranan legislatif dalam pengusulan pahlawan nasional Tengku Buang Asmara
Berikutnya, Drs Arif Nahari M Si merupakan Direktur Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Sosial, yang akan membahas persyaratan pengusulan calon pahlawan nasional.
Prof Dr Ahmad Jaelani merupakan sejarawan melayu Malaysia akan membahas riwayat hidup Tengku Buang Asmara.
Prof Dr Phil Gusti Asnan merupakan sejarawan Indonesia dan Guru Besar Ilmu Sejarah Universitas Andalas Padang, akan membahas sejarah dan dampak perjuangan Tengku Buang Asmara.
Prof Dr Susanto Zuhdi sejarawan Indonesia Ahli Bidang Sejarah Maritim dan Guru Besar Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
Terakhir, Prof Dr H Taufik Abdullah gelar Tuanku Pujangga Diraja Sejarawan Indonesia pernah menjabat ketua LIPI 2000-2002, akan membahas pandangan Belanda terhadap Tengku Buang Asmara.
"Dalam seminar nasional nanti, akan melibatkan seluruh OPD, pihak kecamatan, kampung dan kelurahan, serta seluruh kepala sekolah se Kabupaten Siak," kata Kepala Dinas Sosial, Wan Idris dikonfirmasi, Kamis (8/12/2022).
Ia menjelaskan pihaknya juga menyiapkan secara daring seminar nasional tersebut. Pesertanya terdiri dari kepala daerah se Provinsi Riau, DPRD dan pengurus Lembaga Adat Melayu (LAM).
"Kita juga melibatkan mahasiswa dari luar Riau, seperti Batam dan luar negeri," kata Wan Idris.
Ia juga mengatakan, sosialisasi usulan menjadikan Tengku Buang Asmara menjadi pahlawan nasional juga telah dilakukan secara masif.
"Mulai dari penyebaran informasi kepada masyarakat melalui media sosial, media massa, hingga kita membuat aplikasi twibbon dan lainnya," katanya lagi.
Selain itu, di sejumlah titik telah dipasang baliho dan spanduk tentang sketsa wajah Tengku Buang Asmara.
"Selain di Siak, kita juga telah memasang sejumlah baliho tentang Tengku Buang Asmara ini, seperti di kota Pekanbaru dan di Bandara Sultan Syarif Kasim II," katanya.
Ke perusahan-perusahan juga dikomunikasikan oleh Wan Idris, untuk memasang baliho-baliho sebagai bentuk dukungan perusahaan untuk mensosialisasikan Tengku Buwang Asmara kepada masyarakat luas.
"Kalau untuk persiapan, sudah kita siapkan dengan sebaik mungkin. Begitu juga data pendukung," kata Wan Idris.
Namun ia mengakui, usulan untuk menjadikan seorang tokoh sebagai pahlawan nasional prosesnya cukup panjang, bahkan hingga beberapa tahun.
"Untuk usulan Tengku Buwang Asmara ini, akhir 2019 lalu sudah kita usulkan. Mudah-mudahan prosesnya tidak panjang," harapnya.
Penulis | : | Wahyu |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Serantau |