PEKANBARU (CAKAPLAH) - Komisi III DPRD Pekanbaru menggelar Hearing dengan Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Kota Pekanbaru, Selasa (13/10/2022) kemarin. Salah satu agenda itu yakni membahas beberapa persoalan kesejahteraan masyarakat Kota Pekanbaru.
Diantarannya, mengenai kepastian anggaran Beasiswa S1 masuk R-APBD 2023. Selain itu, anggaran untuk guru tahfiz dan beberapa anggaran kesejahteraan masyarakat banyak lainnya.
Kabag Kesra Setdako Pekanbaru Erwan Candra menjelaskan, bahwa usulan anggaran Kesra tahun 2023 sebesar Rp14 miliar. Anggaran itu sudah termasuk, untuk anggaran Beasiswa S1 dan insentif untuk guru-guru tahfiz.
"Untuk anggaran beasiswa S1 dianggarkan Rp2 miliar, sedangkan anggaran untuk guru tahfiz juga sama yakni Rp 2 miliar," kata Erwan Candra usai hearing.
Lebih lanjut disampaikan, beasiswa yang didapatkan berjumlah untuk 200 mahasiswa-mahasiswi. Nantinya masing-masing mahasiswa-mahasiswi, akan mendapat Rp3 juta per tahun.
Sedangkan untuk kriteria mahasiswa-mahasiswi yang bisa mendapatkan beasiswa ini, dari kalangan keluarga kurang mampu (dibuktikan dengan surat keterangan domisilinya), serta nilai dari sekolahnya.
Lalu, kenapa untuk pelajar SD-SMA, termasuk untuk jenjang S2 dan S3 belum dianggarkan tahun 2023?
"Untuk tahun 2023 memang belum ada. Baru untuk S1 saja. Mudah-mudahan tahun selanjutnya nanti bisa dianggarkan," terangnya.
Sementara itu, lanjut Erwan Candra, untuk jumlah guru tahfiz sebanyak Rp 350 guru. Mereka akan mendapatkan uang insentif, Rp 500 guru untuk satu tahun.
Apakah ini cukup mengakomodir untuk semuanya?
"Kalau mau jujur, belum. Tapi ini akan menjadi perhatian kita dalam hal memperhatikan kesejahteraan masyarakat. Yang pasti, untuk penerima beasiswa, bisa dari sekolah negeri dan swasta," janjinya, seraya mengatakan, idealnya untuk beasiswa ini bisa diangka Rp 10-15 miliar.
Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Pekanbaru Aidil Amri menegaskan, bahwa pihaknya sangat senang, beasiswa di tahun depan dianggarkan dalam APBD Murni 2023.
Namun diakuinya, nilai anggaran beasiswa S1 Rp 2 miliar masih sangat kurang dari kebutuhan. Termasuk juga anggaran untuk para guru tahfiz, belum sesuai harapan.
Tapi setidaknya, langkah yang dilakukan Pemko Pekanbaru dalam mensejahterakan masyarakat, patut diapresiasi tinggi.
"Untuk anggaran tahun selanjutnya, kita minta untuk beasiswa minimal Rp 20 miliar. Begitu juga dengan anggaran kesejahteraan lainnya, harus tinggi. Karena untuk kepentingan masyarakat banyak, harus besar dari yang lainnya. Ini catatan khusus bagi Pemko ke depan," harapnya.
Penulis | : | Bintang |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Serantau |