PEKANBARU (CAKAPLAH) - Praktik pembelajaran berdemokrasi secara periodik di MAN 4 Kota Pekanbaru, sekaligus regenerasi kepemimpinan Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM), terefleksikan melalui kegiatan Pemilihan Pasangan Calon (Paslon) Ketua dan Wakil Ketua OSIM.
Tahapan proses pemilihannya telah dimulai sejak 21 November 2022, mulai dari tahapan sosialisasi, tahapan pendaftaran bakal paslon, Fit and Proper Test dengan Bidang Kesiswaan Madrasah, dan tahapan penetapan paslon. Kemudian dilanjutkan dengan tahapan kampanye serta debat kandidat paslon. Puncaknya tahapan pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIM sekaligus penghitungan suara hasil pemilihannya, Rabu (14/12/2022).
Kegiatan yang diikuti oleh 410 siswa MAN 4 Kota Pekanbaru tersebut dimulai dari pagi hingga jelang tengah hari, dengan 4 (empat) paslon.
Tahapan pemungutan dan penghitungan suara diawali dengan sholat dhuha dan do’a bersama yang dipimpin langsung Wakil Kepala Bidang Kesiswaan MAN 4 Kota Pekanbaru, Zendri Hendri, M.Pd.
“Ruang pembelajaran berdemokrasi di lingkungan Madrasah ini, selain diejawantahkan melalui asas pemilihan yang langsung, umum, bebas dan rahasia (luber), serta jujur dan adil, (jurdil), harus simultan dengan doa/pengharapan kepada Allah SWT agar dikaruniai calon pimpinan OSIM terbaik. Sehingga diharapkan message penting dalam pembelajaran demokrasi ini, juga akan diimplementasikan para pelajar, saat berproses pada aktifitas ber-demokrasi di lingkungan masyarakatnya kelak,” papar Zendri sapaan akrabnya, didampingi Aprianto SPd Pembantu Urusan Bidang Kesiswaan.
Sementara itu Kepala MAN 4 Kota Pekanbaru, Agus Salim Tanjung MA, saat membuka kegiatan pemungutan dan penghitungan suara calon ketua OSIM menyatakan bahwa pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIM layaknya Pemilu ini merupakan kegiatan rutin tahunan di semua madrasah atau sekolah di Indonesia.
“Ruang belajar berdemokrasi ini semoga dapat dimanfaatkan secara baik, tidak hanya untuk kandidat Ketua OSIM, tapi juga kepada semua siswa yang memberikan hak pilihnya. Pemilih yang diharapkan lahir dalam pemilihan ketua OSIM ini adalah pemilih yang rasional, yakni pemilih yang memilih karena pendekatan visi, misi, program kerja dan rekam jejak masing-masing kandidat. Bukan pemilih yang memilih karena pendekatan se-kelas, se-jurusan, se-kesukuan, se-kedaerahan atau primordialisme,” cakapnya.
Dewan guru dan tenaga kependidikan (GTK) dalam pemilihan OSIM di MAN 4 Pekanbaru tidak memiliki hak suara, untuk memilih sebagaimana lazimnya di beberapa madrasah/sekolah. Sama seperti beberapa tahun kebelakangan, keputusan ini dibuat secara sadar, karena ingin memberikan pelajaran berdemokrasi secara utuh dan totally bagi pelajar kita. Wadah berdemokrasi GTK dilingkungan madrasah telah dikanalisasi melalui pemilihan jabatan Wakil kepala Madrasah setiap 2 (dua) tahun sekali, sesuai regulasi yang diatur Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, tambah Agus lagi.
Farhan Syamren Kyoto, Ketua OSIM MAN 4 Pekanbaru saat ini menjelaskan bahwa properti yang digunakan Komisi Pemilihan OSIM (KPO) MAN 4 Kota Pekanbaru juga seperti properti yang digunakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam Pemilu. Bilik suara, kotak suara, papan pengumuman, daftar data pemilih tetap (DPT), dan tinta celup untuk jari turut digunakan dalam kegiatan pencoblosan ini.
Usai dilakukan penghitungan suara, pemilihan dimenangkan oleh paslon nomor urut 3, Khairunnisa dari kelas XI IPA 1 dan Imam Firdaus dari kelas X IPA 1.
Penulis | : | Azumar |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Serantau |