

MERANTI (CAKAPLAH) - Helat parade tari kreasi 2022 di Kepulauan Meranti sukses digelar. Dibandingkan tahun lalu, jumlah peserta yang ikut tahun ini meningkat dari 5 menjadi 9 sanggar.
Parade tari kreasi yang ditaja oleh Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Diskepopar) Kepulauan Meranti pertama kali diadakan tahun 2019.
Tahun 2021, jumlah peserta hanya 5 sanggar. Terjadi peningkatan karena sanggar-sanggar yang ada di Kota Sagu sangat antusias mengikuti kegiatan tahun ini menjadi 9 sanggar se Kepulauan Meranti.
Kegiatan yang dilaksanakan di Lapangan Futsal Afifa Jalan Banglas Selatpanjang, Rabu (21/12/2022) malam ini dibuka Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Drs Mahdi. Hadir juga malam itu, Plt Kadis Kepopar Kurniawan, beberapa orang camat, Kasat Binmas AKP Jamaluddin, Anggota Komisi C Al Amin, Kabid Pariwisata Istiqomah SE MSi, dan ratusan warga lainnya.
Adapun 9 sanggar peserta parade tari kreasi 2022 adalah sanggar Kemenyan mewakili Kecamatan Merbau, Bagas Bermadah Tasik Putri Puyu, Puteri Jelita Rangsang Barat, Kepurun Tebig Tinggi Barat, Bersua Lestari Tebing Tinggi Timur, Budaya Pesisir Rangsang Pesisir, Eksperesiku (SMP N1) Tebing Tinngi, Dapes Dancer (peserta umum) dan Seri Serumpun Kemuning Rangsang.
Plt Kadis Kepopar melalui Kabid Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Istiqomah SE MSi mengatakan, memang terjadi peningkatan jumlah peserta. Dari tahun ke tahun, antusias sanggar-sanggar seni di Meranti sangat tinggi.
"Alhamdulillah tahun ini pesertanya meningkat dibandingkan tahun lalu. Makin banyak sanggar berani unjuk kebolehan di parade tari. Tentu harapan kita, tahun-tahun berikutnya peserta parade tari semakin banyak," kata Istiqomah, Rabu malam.
Disampaikan Istiqomah lagi, dalam hal penilaian, mereka mendatangkan juri yang betul-betul ahli di bidangnya dari Pekanbaru dan Kepulauan Meranti. Tiga orang juri yang bertugas memberikan penilaian peserta Parade Tari Kreasi 2022 antara lain, Rino Deza Pati yang merupakan pentolan Riau Rythm, Aida Fitria yang pernah menjadi duta seni sejak tahun 1986 hingga 1995 dan Syafmanefi Alamanda Koreografer Riau yang telah melanglang buana baik di kancah nasional maupun internasional.
Staff Ahli Drs Mahdi dalam sambutannya menyampaikan salam dari Bupati Adil. Kata Mahdi, sebenarnya Bupati Adil sangat ingin hadir dan membuka Parade Tari Kreasi 2022, namun di waktu bersamaan, bupati sedang berada di Jakarta memperjuangkan DBH Migas.
"Saya baca, katanya apa yang telah diperjuangkan pak bupati, berbuah manis. Alhamdulillah," kata Mahdi.
Kata Mahdi Mahdi, kegiatan semacam ini tak asing lagi bagi Kota Sagu. Sebab, awal-awal Kepulauan Meranti menjadi sebuah kabupaten, tepatnya 2011 silam ketika dia menjadi kasi di Diskbudparpora, pernah membawa peserta ke tingkat provinsi di Kota Dumai. Tahun berikutnya, giliran Sanggar Bathin yang pergi ke Pelalawan membawa nama Kabupaten Kepulauan Meranti.
"Seni ini tidak jauh dari diri kita. Nanti saya sampaikan ke bupati apa yang kita kerjakan malam ini," ujar Mahdi.
Pantauan di lokasi, 9 peserta yang tampil malam itu, mampu menghibur ratusan penonton. Masing-masing pendukung bersorak memberikan semangat pada sanggar kebanggaan mereka. Usai penampilan, dewan juri meninggalkan lokasi acara untuk berdiskusi memberikan penilaian.
Usai penilaian, Rino Deza Pati mengatakan, ada beberapa musik terkesan tak diperuntukkan untuk tarian. Selain itu, sinopsis yang dibacakan terlalu panjang, yang seharusnya cukup bikin resume agar semuanya fokus melihat tarian yang ditampilkan.
"Bacakan resume saja, kan masing-masing dewan juri sudah memegang sinopsisnya, agar kita bisa fokus ke tarian," kata Rino.
Kemudian, dipesankan Rino, dalam menggarap seni, penata musik dan koreografer harus saling bersinergi. Agar karya yang dihasilkan bisa lebih baik. "Selain itu, harus ada regenerasi. Agar musik, tarian dan budaya tetap terjaga andai pelaku seni hari ini, berangkat ke luar kota," pesan Rino
Di sisi lain, juri Syafmanefi berpesan kepada sanggar-sanggar yang di Meranti agar selain latihan juga harus banyak membaca, melihat dan mendengar lalu melakukan. Katanya, untuk jadi yang terbaik tak hanya sekedar latihan saja.
"Sinopsisnya luar biasa, keren-keren. Tapi ceritanya ada yang tak sampai sama koreo nya. Tarian, tidak berkata-kata tapi bisa menyampaikan sesuatu. Untuk itu, kedepannya, harus banyak melihat mendengar membaca dan melakukan bukan sekedar latihan. Literasi, membaca juga penting," ujarnya.
Juri terakhir, Aida Fitria mengaku bangga. Sebab, dari tahun ke tahun, banyak sanggar yang semula tak ikut, sekarang sudah mau tampil. Tema yang dibawa pun sudah sesuai ciri khas, apa yang ada di Kepulauan Meranti.
"Meski demikianin, masih ada beberapa penari kurang menguasai gerakan, kurang menjiwai," kata Aida.
Dipesankannya, kedepan para pemusik dan penari harus dibina lagi. Ia berharap, kalau bisa setelah ini diadakan workshop tari dan musik.
Berikut ini para pemenang Parade Tari Kreasi 2022, penyaji terbaik pertama Dapes Dancer, terbaik kedua Sanggar Seri Serumpun Kemuning, terbaik ketiga Eksperesi Ku dan terbaik keempat Sanggar Kepurun.
Penata tari terbaik dan penata rias terbaik dimenangkan Syamsudin dari Dapes Dancer. Sementara penata musik terbaik dimenangkan peserta undian terakhir (undian ke sembilan) Seri Serumpun Kemuning Rangsang.
Penulis | : | Rizal |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Serantau |






















01
02
03
04
05




