BANGKINANG (CAKAPLAH) - Kerjasama dan kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Kampar dengan Dewan Pengurus Cabang Asosiasi Pengusaha Indonesia (DPC Apindo) Kabupaten Kampar sukses mendapatkan permintaan ekspor abon ikan patin dari Malaysia sebanyak 38 ton perbulan.
Acara pelepasan ekspor perdana abon ikan patin dilakukan di halaman Aula Rumah Dinas Bupati Kampar, Rabu (11/1/2023).
Sebanyak 300 kilogram abon ikan patin untuk tahap pertama siap dikirimkan ke Malaysia menggunakan kendaraan mobil Dinas Perikanan Kabupaten Kampar untuk dibawa ke Pelabuhan Dumai dan selanjutnya dikirim ke Negera Jiran tersebut.
Sebelum melepas armada pengangkutan abon ikan patin yang ditandai dengan pemotongan pita dan pemecahan kandi, Pemkab Kampar menggelar acara seremonial pelepasan ekspor abon patin di dalam aula Rumah Dinas Bupati Kampar yang dihadiri oleh Ketua DPC Apindo Kampar Muhammad Amin, Direktur PT Delta Mina Perkasa Yusuf Ramli, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kampar Zulfahmi, para asisten Setdakab Kampar, staf ahli, para kepala OPD dan camat.
Selain itu juga hadir Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Riau Maria Cahyaningtyas, perwakilan ninik mamak Kabupaten Kampar, para pimpinan BUMN/BUMD yang ada di Wilayah Kabupaten Kampar dan Perwakilan PT. Pertamina Hulu Rokan (PHR) Winda Damilia dan pengusaha abon ikan patin asal Desa Koto Mesjid Suhaimi.
Pj Bupati Kampar H Kamsol dalam pengarahannya menyampaikan, adanya permintaan ekspor abon ikan patin berawal dari penandatanganan kerjasama antara Business Strategy Profesional (BSP) Axon Consultancy SDN BHD Malaysia atau Apindo-nya Malaysia dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Kampar berupa Letter Of Intent (LOI) tentang Kerjasama Bidang Pengembangan UMKM Sektor Industri Makanan dan Pariwisata Kabupaten Kampar. Ini semua terangkum pada Pengembangan Lingkungan Hidup Ekonomi Kreatif.
Selain Malaysia, tujuan ekspor abon ini adalah beberapa negara Asia Tenggara seperti Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos hingga ke negara Asia Timur seperti Jepang.
Ia menambahkan, ada beberapa UMKM yang masuk daftar untuk dikembangkan dan dipasarkan ke luar negeri, seperti produk olahan nenas, ikan patin dan madu. Namun pada kegiatan ekpos di Malaysia pada 12 September 2022 yang lalu oleh BSP Axon Consultancy SDN BHD Malaysia, menjelaskan bahwa untuk saat ini yang siap untuk diedarkan di pangsa pasar luar negeri adalah abon ikan patin.
Sementara itu Ketua DPC Apindo Kabupaten Kampar Muhammad Amin dalam sambutannya menyampaikan kronologi adanya kesepakatan ekspor abon ikan patin dengan pihak Malaysia.
Hal ini berawal dari pertemuan Pj Bupati Kampar yang didampingi Ketua DPC Apindo Kabupaten Kampar, pengurus Apindo Riau dan sejumlah pejabat Pemkab Kampar dengan pihak
BSP Axon Consultancy SDN BHD Malaysia pada September 2022 lalu.
Pada kesempatan itu dilakukan ekspos sejumlah produk indonesia. Apindo Riau
yang diundang pada pertemuan bisnis yang juga dihadiri pengusaha dari beberapa negara itu juga mengajak DPC Apindo Kampar karena Apindo Riau melihat yang punya potensi adalah Kabupaten Kampar.
DPC Apindo Kampar diminta menggali potensi apa saja yang layak dijual ke Malaysia. "Nah kita konsultasi dengan bupati. Saya heran, dia (Pj Bupati Kampar) ini pebisnis apa pejabat negara. Duluan pula pak bupati berpikir tentang itu," kata Amin tertawa.
Pada kegiatan di Malaysia itu ada beberapa produk yang diekspos. Dari sekian banyak produk yang dihasilkan di Kabupaten Kampar, yang paling siap dan diminati Malaysia dan beberapa negara lainnya adalah abon patin.
Setelah itu BSP (Apindo-nya Malaysia red) menjajaki pasar. Beberapa negara juga tertarik dengan abon ikan patin seperti Laos, Cina, Taiwan hingga Jepang.
Salah seorang Calon Bupati Kampar pada pilkada Kampar Tahun 2017 lalu ini mengungkapkan, sebelum mengirimkan 300 kilogram abon ikan patin pada acara pelepasan ekspor perdana ini, sebelumnya telah dikirim sebanyak 50 kotak abon ikan patin sebagai sampel. Secara bertahap permintaan ekspor ini akan dipenuhi. Untuk memenuhi permintaan yang mencapai 50 ton setiap bulan itu, Pemkab Kampar dan Apindo Kampar telah merencanakan akan mendirikan pabrik abon ikan patin.
"Karena untuk memenuhi permintaan yang banyak ini tak bisa manual lagi. Kita harus pakai mesin. Sekaligus gudang penyimpanannya," ujar Amin.
"Endingnya, semua ini kita rencanakan pabrikasi," tegas Amin.
Perjuangan selama lima bulan terakhir ini tidak hanya sampai di sini. Amin selaku Ketua DPC Apindo Kampar yang mendapatkan dukungan Pemkab Kampar dan sekaligus membeli abon patin kepada masyarakat/UMKM akan berupaya memenuhi permintaan ekspor dan perluasan pasar sehingga ikan patin yang dipelihara atau dibudidaya petani di Kampar harganya meningkat dan berimplikasi peningkatan ekonomi masyarakat.
Bupati juga telah berupaya membuat payung hukum terhadap produk yang diekspos dengan merk "Abon Patini" tersebut. Merk ini merupakan permintaan Malaysia yang dilengkapi lambang Pemkab Kampar.
Dalam kesempatan ini M Amin juga minta tunjuk ajar dan dukungan dari pengusaha ikan nasional dari Kampar Yusuf Ramli yang juga merupakan Owner PT Delta Mina Perkasa yang juga berperan mewujudkan Integrated Cold Storage (ICS) Kabupaten Kampar di Desa Koto Perambahan.
Kepada Amin, Yusuf Ramli menyampaikan bahwa ia siap mendukung upaya Pemkab Kampaf maupun Apindo Kampar. "Jika ada kendala di Malaysia hubungi saya," kata Yusuf kepada Amin usai melepas ekspor perdana abon ikan patin.
Penulis | : | Akhir Yani |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |