PEKANBARU (CAKAPLAH) - Sepanjang bulan Januari 2023, tidak ada terdapat kasus penambahan penyakit sapi ngorok atau septicaemia epizootuca (SE) di Provinsi Riau.
Hal ini dikatakan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Riau, Herman melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan, dr Faralinda Sari, yang mengatakan bahwa kasus per Januari nihil.
"Per Januari sudah tidak ada laporan penambahan kasus SE atau sapi ngorok," kata Fara kepada CAKAPLAH.com Rabu (1/2/2023).
Meski begitu, pihaknya juga akan terus memantau kondisi sapi terutama di daerah-daerah yang sebelumnya terpapar.
Untuk diketahui, daerah yang paling banyak terserang sapi ngorok di Riau adalah Kampar dan Rohul. Bahkan per November lalu, jumlah kasus di Rokan Hulu (Rohul) sudah mencapai 451 ekor. Ratusan ekor yang sama juga terjadi di Kampar.
Penyakit Septicemia epizootica (SE) atau ngorok adalah suatu penyakit infeksi akut atau menahun pada sapi dan kerbau. Yang terjadi secara septikemik. Penyakit ini terjadi juga pada jenis ternak yang lain seperti pada onta, kambing, domba, babi dan kuda.
Penulis | : | Satria Yonela Putra |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |