

SIAK (CAKAPLAH) - Berdasarkan Survey Standar Gizi Indonesia (SGI) yang dirilis beberapa hari lalu, menyatakan angka prevalensi kasus stunting di Siak naik dari 19 persen menjadi 22 persen. Itu berarti kasus stunting di Siak bertambah 3 persen di 2022.
Melihat hasil survey tersebut, Wakil Bupati Siak sekaligus Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS), Husni Merza merasa kurang puas. Sebab dalam tahun 2022 itu Pemkab Siak terus menggenjot program percepatan tangani stunting secara optimal.
"Jika dibandingkan data tersebut dengan penimbangan Balita yang tiap bulannya kita lakukan, berbeda sebenarnya. Justru kita turun di bawah 10 persen. Tapi berdasarkan survey dari Kemenkes melalui tim survey SGI ternyata naik jadi 22 persen," cakapnya usai mengikuti Rapat Forum Koordinasi Percepatan Stunting 2023 tingkat Provinsi Riau, Jumat (10/2/2023).
Terkait data itu, Husni menyampaikan telah memerintahkan Diskes dan DP3AP2KB Siak untuk mengecek sampel yang dilakukan SGI. Dari 610 sempel, hanya 584 yang mau dijadikan sampling, dan dari 584 sampling itu, ditemukan anak diduga mengalami stunting tapi itu bervariasi.
"Namun ini menjadi evaluasi juga bagi kita. Saya minta dinas terkait tolong betul-betul cek. Sampel anak stunting ini apa betul mereka masuk atau seperti apa dan perlu kita diskusikan lagi," katanya.
Terlepas dari itu, kata dia, ini peringatan bagi pemerintah setempat dan masyarakat untuk meningkatkan lagi usaha-usaha dan rencana aksi terkait aksi menekan angka stunting di Siak.
"Saya juga sudah menyampaikan melalui TPPS terutama Diskes, Februari dan Agustus ini kan ada penimbangan satu tahun ada dua kali penimbangan secara umum. Saya minta pastikan kita punya data by nama by address yang lengkap terhadap anak-anak Balita di seluruh Kabupaten Siak. Kita punya 425 Posyandu, pastikan 425 Posyandu ini melakukan penimbangan rata-rata di atas 90 persen," tekannya.
Artinya, sambung Husni, semua anak Balita yang ditimbang didata ulang dan dicek kesehatannya secara menyeluruh.
"Kalau mereka tak mampu datang ke Posyandu datangi mereka ke rumah," pintanya.
Pemkab Siak melalui TPPS telah melakukan sejumlah aksi dan program penurunan angka stunting. Bersinergi dengan pihak swasta, PKK dan lembaga lainnya untuk meningkatkan gizi Balita dan anak melalui program di Diskes, kemudian TPPS juga terus mengupdate data stunting di Siak.
Penulis | : | Wahyu |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |






















01
02
03
04
05






