


PEKANBARU (CAKAPLAH) - Meski saat ini belum ditemukan kasus polio di Pekanbaru, namun Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru tetap akan melaksanakan crash program polio.
Crash Program Polio adalah bentuk respon untuk mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) polio dengan memberikan imunisasi polio kepada seluruh sasaran anak yang berusia 0-59 bulan (balita) tanpa memandang apakah anak itu sudah atau belum pernah diimunisasi polio.
Metode crash program ini adalah dengan pemberian polio tetes untuk seluruh anak yang berusia 0-4 bulan dan pemberian polio suntik ditambah polio tetes untuk seluruh anak yang berusia 4-59 bulan,
"Crash program polio tetap harus dilakukan. Karena kasus yang sama sudah terjadi di Aceh dengan status Kejadian Luar Biasa atau KLB," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru Zaini Rizaldy saat dihubungi melalui seluler, Jumat (3/3/2023).
Ia mengatakan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru mencatat ada sekitar 95.000 anak di Pekanbaru yang akan menjadi sasaran imunisasi polio dengan umur 0-59 bulan.
"Dari 95.000 sasaran, ditargetkan selama 12 hari mulai dari tanggal 6 Maret ini, 95 % anak diantaranya mendapatkan imunisasi polio," Cakapnya.
Guna meningkatkan partisipasi orang tua agar mengikut-sertakan anaknya untuk mendapatkan imunisasi polio, menurut Zaini sosialisasi ke masyarakat terus digencarkan.
Disamping juga camat dan lurah diharapkan berperan dalam meneruskan informasi mengenai imunisasi polio ke masyarakat. Selain itu, Dinas Kesehatan lanjut Zaini juga akan menyisir keberadaan anak yang tidak terdaftar di posyandu untuk bisa diimunisasi langsung oleh petugas.
"Untuk pencanangan crash program polio di Pekanbaru sendiri saat ini dalam perencanaan. Kemungkinan akan digelar dalam waktu dekat," pungkasnya.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |























01
02
03
04
05


















