


SIAK (CAKAPLAH) - Kampung Tanjungkuras, Kecamatan Sungaiapit, Kabupaten Siak, Riau adalah sebuah desa yang memiliki banyak potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang dapat dikelola sehingga bernilai ekonomis.
Secara geografis sebagian besar lahan di Tanjungkuras berlahan gambut, masyarakat setempat memanfaatkan itu untuk berkebun berbagai komoditi dan cukup berhasil. Salah satu yang diunggulkan ialah perkebunan nanas, dan itu menjadi kebun terluas di Kabupaten Siak.
Melihat potensi bisnis yang dimiliki Kampung Tanjungkuras itu, Wakil Bupati Siak, Husni Merza mengajak investor untuk berinvestasi baik dari lokal dan internasional diberbagai aspek.
Kampung Tanjungkuras juga diperkenalkan oleh Husni Merza kepada investor lewat Talk Show dan Tanjungkuras Open Invesment 2023 yang digelar di Anjungan Seni Idrus Tintin, Bandar Serai (Purna MTQ) Pekanbaru pada Minggu (5/3/2023) malam. Dihadiri Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Provinsi Riau, Sekretaris Disdukcapil Riau, Himpunan Pengusahaan Muda Indonesia (Hipmi) Provinsi Riau, Kepala Bidang Ekraf Provinsi Riau, Kepala Bidang PMK Riau, dan tamu undangan lainnya.
Husni mengatakan, Tanjungkuras ini dijadikan sebagai objek lokus pengembangan Siak Hijau, saat ini tengah dilakukan riset oleh salah satu lembaga budidaya pertanian. Mereka telah berhasil meriset bahwa daun nanan bisa jadi bahan campuran serat untuk tekstil.
"Ini yang sedang diteliti daun nenas Tanjungkuras, ini investasi terbuka. Jika berhasil nantinya bukan saja Tanjungkuras yang dapat berkah, tapi kampung-kampung yang ada kebun nanasnya juga berdampak, termasuk Sungairawa dan Penyengat," cakapnya kepada media, Senin (6/3/2023).
Lanjut Husni, Tanjungkuras juga masuk program skim sentral industri kecil menengah berbasis bahan nanas.
"Produk mereka sudah jaringan pasar internasional," tambahnya.
Masyarakat di Kecamatan Sungaiapit juga banyak memproduksi olahan nanas, seperti kripik nanas, selain, manisan dan buah nanas juga sudah pernah ekspor ke buyer luar negeri.
Selain di Kampung Tanjungkuras, kampung tetangga yakni Kampung Bunsur juga tak kalah, ada komoditi yang juga memiliki peluang bisnis yang menjanjikan.
"Jadi produk-produk kreatif di Siak bisa go internasional. Di Bunsur yang masuk produk sagu. Produk sagunya bisa go internasional dan sudah kerjasama dengan Devara sebuah perusahaan packaging (pengemasan) produk tradisional yang memanfaatkan alam tanpa merusak lingkungan," katanya.
Sementara itu, penghulu Kampung Tanjungkuras, Harisyah mengatakan dulunya kampung itu jadi daerah tertinggal dalam segala hal. Namun secara perlahan, pihak pemerintah dan masyarakat mampu bangkit dan menjadi penyaing kampung-kampung lain yang lebih dulu berkembang.
Dia berupaya agar daerahnya didorong oleh pemerintah daerah baik kabupaten maupun provinsi dalam percepatan peningkatan ekonomi masyarakat melalui SDM dan SDA yang dimiliki kampung Tanjungkuras.
"Melalui momentum yang baik ini kami membuka diri, barangkali ada hal yang tidak dijamah ataupun tidak bisa terakomodir pemerintah, kami membuka diri dari pihak manapun, bermitra, investasi untuk mengangkat sumberdaya yang ada menjadi potensi perekonomian baru ke depan," ujarnya.
Penulis | : | Wahyu |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |























01
02
03
04
05


















