

ROHUL (CAKAPLAH) - Puluhan Mahasiswa Yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Pasir Pengaraian (UPP) menggelar aksi unjuk rasa di Kantor DPRD Rohul.
Mereka mengkritik DPRD Rohul yang dinilai kurang maksimal menjalankan fungsi pengawasan dan terkesan menjadi "juru bicara" atau pembenaran kebijakan Pemkab Rohul yang salah.
"Kami dari BEM UPP mencatat ada beberapa kebijakan Pemkab Rohul di OPD terindikasi berbau korupsi, namun tidak ada satupun anggota DPRD yang berani mengeluarkan stetmen mengkritik kebijakan itu. Malah sebaliknya, menjadi juru bicara dan memberikan pembenaran," ujar Doni Mahendra dalam orasinya.
Selain masalah korupsi, mahasiswa juga mengkritik DPRD yang mereka nilai tak berani mengkritik Pemkab Rohul dalam menangani fasilitas umum seperti bobroknya pengelolaan Masjid Agung Islamic center dan Air Mancur Ratik Togak. Padahal 2 fasilitas tersebut adalah ikon Rohul.
"Kami tidak pernah dengar DPRD mengkritik Pemkab Rohul terkait pengelolaan Islamic Center dan Air Mancur Ratik Togak, itu ikon Rohul, itu nyata tapi kemana pak Dewan?" tanyanya.
Selain itu, mahasiswa juga mengkritik DPRD Rohul yang tidak bersuara terkait urgensi pembangunan asrama Mahasiswa Rohul di Yogyakarta dimana mahasiswa yang berkuliah di Yogyakarta rata-rata berasal dari keluarga mampu.
Sementara di Rohul sendiri Fasilitas pendidikan juga belum memadai dimana masih banyak sekolah di Rohul yang kekurangan ruang kelas belajar.
"Masih banyak sekolah di Rohul ini yang mengalami kekurangan ruang kelas belajar baru, mengapa itu yang menjadi prioritas. Sementara kami mahasiswa di Rohul setiap tahun berdemo memperjuangkan bea siswa bertahun-tahun baru tahun ini di alokasikan itupun minim dan belum pasti," ujar Doni.
Anggota DPRD Rohul Fraksi Nasdem Ali Imran berjanji akan memanggil DPKP dan Bagian Kesra untuk menjelaskan terkait dugaan tindak pidana korupsi BBM serta pengelolaan Islamic Center dan Air Mancur dengan melibatkan mahasiswa.
"Minggu depan kami akan undang Perkim dan Kesra terkait persoalan ini dan kami akan hadirkan mahasiswa, mari kita usut bersama," ujar Ali Imran.
Terkait pembangunan asrama mahasiswa di Yogyakarta, Ali Imran mengharapkan semua mahasiswa dapat berpikir positif meskipun ia menyadari masih banyak ketimpangan terkait penyediaan fasilitas mahasiswa di luar daerah.
Ali Imran menjelaskan, pembangunan asrama tersebut sudah diusulkan sejak lama. Bahkan, aset tanah yang dibangun asrama tersebut sudah dibeli sejak tahun 2005. Namun pembangunan asramanya baru bisa dilakukan tahun ini.
Penulis | : | Ari |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Serantau |






















01
02
03
04
05








