


SIAK (CAKAPLAH) - Berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mulai akhir Maret 2023 akan memasuki cuaca panas yang cukup ekstrem. Tak menutup kemungkinan akan adanya ancaman Karhutla di beberapa daerah yang rawan terbakar.
Untuk mengantisipasi dini Karhutla di Siak, pemerintah kabupaten bersama lintas sektoral menggelar rapat analisis dan evaluasi dalam rangka saling koordinasi untuk menangani Karhutla.
Sekretaris Daerah Kabupaten Siak, Arfan Usman menyampaikan pada Maret memang diperkirakan akan memasuki musim kemarau yang ekstrem dibanding tiga tahun sebelumnya.
"Oleh karena itu, sebelum terjadi kita harus siap siaga supaya permasalahan Karhutla bisa teratasi sebelum menjadi besar. Yang terpenting saat ini adalah penanganannya supaya tidak terjadi," cakap Arfan di Siak, Jumat (31/3/2023).
Setiap penanganan Karhutla yang terjadi di Siak, Arfan merasa adanya kerjasama yang baik dan sinergitas yang luar biasa antar Forkopimda dan elemen lain, yaitu swasta dan organisasi masyarakat turut membantu.
"Sejauh ini semua pihak telah berperan aktif dalam membantu mengatasi Karhutla. Dengan adanya kerjasama dan koordinasi yang baik ini, setiap kasus Karhutla di Siak bisa teratasi dengan cepat," ujar Arfan.
Dia menyampaikan Pemkab Siak siap untuk memfasilitasi jika adanya permintaan terkait alat untuk mendukung penanganan Karhutla melalui BPBD Siak.
"Dan kami juga akan meminta dukungan dan bantuan dari perusahaan baik daerah maupun swasta untuk andil dalam mencegah dan penanganan Karhutla," tutupnya.
Sementara itu, menurut Kapolres Siak, AKBP Ronald Sumaja mengatakan dalam rapat Anev penanganan Karhutla di Siak ada beberapa tujuan, yakni mengantisipasi dini terhadap Karhutla dan menentukan langkah penanganannya.
"Pada prinsipnya, penanganan Karhutla ini dimulai dari pencegahan, penanganan ketika kebakaran, bahkan pada pasca kebakaran ataupun penegakan hukum. Tentu menjadi tanggungjawab kita bersama. Oleh karena itu, jika ada kendala yang terjadi di lapangan, segera koordinasikan dan akan kita perbaiki sehingga akan bisa ditangani dengan baik," katanya.
AKBP Ronald menambahkan, kasus Karhutla di Siak sendiri minim di bawah 5 hektare, namun tetap menjadi sorotan karena Siak notabene rawan Karhutla ditambah kontur lahan di Siak merupakan Gambut.
"Untuk tahun ini kasus Karhutla kita masih minim, karena diuntungkan dengan keadaan cuaca yang relatif hujan. Akan tetapi kita tetap fokus mengantisipasi Karhutla dengan langkah-langkah yang tepat dan harus dilaksanakan," kata Ronald.
Penulis | : | Wahyu |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Serantau |























01
02
03
04
05








