PEKANBARU (CAKAPLAH) - Festival lampu colok Pemko Pekanbaru yang digelar di Halaman Kantor Camat Kulim sejak kemarin yang dibuka langsung oleh Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Muflihun, merupakan upaya untuk menghidupkan kembali budaya Melayu. Secara turun-temurun tradisi ini dilaksanakan pada malam 27 Ramadan atau sering disebut malam 7 likur jelang hari raya Idulfitri.
Di halaman Kantor Camat Kulim, sebanyak 3.000 lampu colok telah dinyalakan. Berdiri kokoh di atas menara kayu. Sebahagian membentuk ornamen miniatur masjid.
“Alhamdulillah (lampu colok) telah dinyalakan. Ini merupakan budaya dari masa dulu. Kami mengenang jika zaman dahulu belum ada listrik masyarakat Melayu Pekanbaru beraktifitas di malam bulan Ramadan menggunakan lampu colok, seperti tadurus, bayar zakat fitrah dan lain sebagainya," kata Muflihun.
Menurutnya, lampu colok sangat luar biasa, dari hanya sebatas penerangan jalan, berubah menjadi tradisi yang membudaya di masyarakat.
"Jika dulunya hanya berbentuk sebatang buluh yang di potong-potong lalu ditanam sepanjang jalan. Saat ini lampu colok dibuat berbagai model. Sehingga memancing animo masyarakat untuk menyaksikannya. Semoga budaya ini tetap bersinar tak hilang ditelan zaman," cakapnya lagi.
Muflihun berharap dengan adanya kegiatan ini, agar masyarakat kembali mengambil nilai gotong - royong pada tradisi ini, untuk membangun Kota Pekanbaru. "Jadi mari kita bersama-sama jaga tradisi ini, namun kita hati-hati juga dengan api yang dihidupkan agar tetap aman," tukasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Muflihun atas nama pribadi dan Pemko Pekanbaru juga mengucapkan selamat menyambut Hari Raya Idulfitri. "Minal Aidin Wal Faidzin, Mohon Maaf Lahir Batin. Semoga kita mendapatkan ampunan dari Allah dan menjadi hambanya yang bertakqwa," pungkasnya.
Sementara itu, Camat Kulim Raja Faisal menyampaikan ribuan terima kasih kepada seluruh masyarakat, terutama masyarakat Kecamatan Kulim, yang telah bergotong-royong menyukseskan acara ini.
Suksesnya acara ini karena semua pihak. Terutama masyarakat yang secara bersama-sama bergotong-royong mengumpulkan kaleng-kaleng bekas, bambu dan lainnya.
"Dengan waktu yang cukup singkat, Alhamdulillah berhasil juga. Sekali lagi, saya secara pribadi dan lembaga menyampaikan terima kasih yang mendalam kepada masyarakat. Mari kita meriahkan festival ini sampai selesai," kata Raja Faisal.
Penulis | : | Satria Yonela Putra |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |