ROHUL (CAKAPLAH) - Dr Dwi Harry Mulia HS MKed (Surg) SpB terpilih sebagai Ketua Cabang Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Rokan Hulu Priode 2023-2026 setelah mengungguli kandidat lainnya, yaitu dr Luga Marjono SpOg, melalui pemungutan suara dalam Musyawarah Cabang (Muscab) IDI Rohul.
Musyawarah Cabang IDI Rohul ini dibuka oleh Ketua IDI Wilayah Riau, Dr Marhan Effendi MH, serta Ketua IDI Rohul Priode 2020-2023, Zuldi Afki SpP, Ketua MKEK IDI Rohul 2020-2023, Parlin Sijabat, serta ratusan anggota IDI Rohul selaku pemilik suara.
Ketua IDI Priode 2020-2023, Dr Zuldi Afki, mengatakan bahwa beberapa hal sudah berhasil dicapai oleh kepengurusannya, seperti perbaikan dan konsolidasi internal, tata laksana organisasi, hingga Pelayanan Kepengurusan Persyaratan Izin Praktek Anggota seperti STR, Rekomendasi IDI, dan SKP.
Meski demikian, Zuldi meyakini bahwa kepengurusan IDI yang baru akan menghadapi tantangan ke depan, terutama terkait pelaksanaan UU Kesehatan yang dianggap masih kontroversial karena dianggap menghilangkan proteksi terhadap profesi dokter.
"Pemberlakuan UU kesehatan ini harus disikapi oleh pengurus IDI yang baru, dengan melakukan telaah mendalam terhadap UU tersebut sehingga anggota IDI memahami sisi negatif dan positif dari UU Kesehatan terhadap profesi dokter," harap Zuldi.
Zuldi berharap telaah mendalam terhadap UU Kesehatan ini segera dilakukan sebelum terbitnya aturan turunan Undang-Undang Kesehatan. Ia juga meminta IDI melakukan advokasi kepada seluruh stakeholder untuk menjamin bahwa UU Kesehatan ini tidak merugikan profesi dokter.
"Kalau Undang-Undang ini diberlakukan secara kaku, kami khawatir akan terjadi defensif medicine, karena dokter takut terjerat pidana, ini yang kita takutkan," ujarnya.
Selain meningkatkan pemahaman terhadap UU Kesehatan, Zuldi juga berharap Pengurus IDI yang baru dapat mendorong peningkatan profesionalitas dan pemahaman etika serta disiplin para anggota dalam mengutamakan keselamatan pasien.
Sementara itu, Ketua IDI Rohul Terpilih, Dr Dwi Harry Mulia HS MKed (Surg) SpB, mengatakan bahwa ada beberapa program kerja di era kepemimpinannya.
Langkah pertama yang dilakukan adalah meningkatkan silaturahmi guna mematahkan stigma negatif terhadap IDI yang dianggap sebagai penghambat sistem Kesehatan Nasional.
Salah satu upaya yang dilakukan, katanya, adalah dengan rutin menggelar seminar sebagai upaya untuk memperbarui pengetahuan anggota, baik dari sisi keilmuan maupun regulasi yang berkaitan dengan profesi dokter.
Selain itu, dokter Spesialis bedah itu juga menyatakan akan membuat sistem digitalisasi dalam setiap pelayanan penerbitan rekomendasi IDI sehingga tidak dimanfaatkan oknum untuk mencari keuntungan.
Terkait telah disahkan UU Kesehatan, Dr Dwi Hary Mulia tetap berpikir positif terhadap pemerintah dan menilai UU tersebut untuk mempermudah pelayanan kesehatan masyarakat meskipun masih mengandung plus minus.
"Sebuah kebijakan seperti UU tetap mengandung sisi plus minus. Namun karena UU kesehatan itu sudah disahkan, kita tetap mendukung dan menjalankan pasal-pasal yang mewakili kepentingan masyarakat, terutama pelayanan kesehatan," ujarnya.
Selain pemilihan Ketua IDI, dalam Musyawarah Cabang IDI Rohul tersebut juga menetapkan dr. Nazli Arfani sebagai Ketua Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) IDI Rohul priode 2023-2026, menggantikan Ketua MKEK sebelumnya, dr. Parlin Sijabat.
Penulis | : | Ari |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Serantau |