PEKANBARU (CAKAPLAH) - Wakil Ketua DPRD Riau Hardianto menerima beberapa aduan saat melaksanakan reses. Aduan yang diterima saat menemui warga yaitu masalah listrik dan SPAM Durolis.
Hardianto yang merupakan Wakil Ketua DPRD Riau Dapil Dumai, Bengkalis dan Kepulauan Meranti menyebut, banyak masyarakat yang mengeluhkan soal kebutuhan tiang listrik, infrastruktur, kebutuhan air bersih dan ketenagakerjaan.
"Di Dumai itu masih banyak rumah-rumah masyarakat yang aliran listriknya itu tidak melalui tiang, hanya dari rumah ke rumah atau pohon," kata Hardianto, Selasa (01/08/2023).
Lanjut dia, di Dumai, Batin Solapan dan Bengkalis permasalahannya adalah air bersih. Program SPAM Durolis sebenarnya airnya sudah tersedia dua tangki penampungan besar di Simpang Batang.
"Tinggal untuk mengaliri ke Dumai dan Bengkalis yang belum siap oleh Pemko dan Pemkabnya," kata Hardianto.
Politisi Partai Gerindra ini menyebut, seharusnya dengan ketersediaan air yang berada di Simpang Batang tersebut, untuk Dumai dan Bengkalis masing-masing dapat dialiri 150 liter/detik dengan perkiraan 12.000 SR.
"Dorongan kita untuk hal ini, agar Pemkab Bengkalis dan Pemko Dumai sesegera mungkin menyelesaikan tanggungjawabnya terkait jaringan distribusi sampai ke SR," kata dia.
Sebab, tanggungjawab di Pemprov sudah clear, air sudah standbye di dua tangki penampungan di Simpang Batang. Selain itu, Hardianto juga menemukan persoalan pada proses penerimaan peserta didik baru (PPDB).
"Yang disampaikan masyarakat ini kebanyakan terkait permasalahan anak sekolah, ada di Dumai itu beberapa kecamatan justru tidak memiliki yang namanya zonasi, terutama di Kecamatan Dumai Kota. Di Duri juga sama," kata Hardianto.
Ia menambahkan, kondisi itu akan berakibat kepada tidak bisanya siswa SMP mendaftar pada SMA/SMK di daerahnya. "Kalau mengikuti zonasi, maka konsekuensinya anak-anak Dumai Kota itu tentu tidak bisa melanjutkan SMA atau SMK," kata dia.
Penulis | : | Delvi Adri |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |