Rengat (CAKAPLAH) - Atlet Panjat Tebing Riau, Dinda Nafila, menjadi perhatian banyak pihak karena prestasinya saat ini. Dalam Kejuaraan Provinsi Panjat Tebing 2023 Provinsi Riau yang digelar di Sport Climbing Pematang Reba, Kabupaten Indragiri Hulu, atlet asal Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) tersebut meraih dua medali emas dan satu perunggu.

Dua medali emas itu dia catatkan dari kategori Lead Perorangan Putri, dan kategori Boulder Persoarangan Putri.

Namun sayang, atlet muda berprestasi ini tidak mendapatkan fasilitas yang mumpungi untuknya berlatih di daerah asalnya, Kuantan Singingi, agar kemampuannya bisa lebih terasah. Hal ini karena Kuansing belum memiliki venue cabor panjat tebing.

Akibatnya Dinda yang merupakan siswi SMPN 2 Kuantan Mudik Kuansing itu harus pindah belajar sementara ke SMPN 1 Bangkinang, Kabupaten Kampar agar bisa fokus berlatih mengasah kemampuannya.

Tak hanya itu, saat Kejurprov Riau di Pematang Reba, Inhu lalu Dinda Nafila tidak datang dengan didampingi officialnya.

Kondisi ini mendapat perhatian banyak pihak, termasuk Ketua Cabang Olahraga (Cabor) Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Eldja Septarima.

Eldja Septarima mengatakan sebagai Ketua Panjat Tebing Kabupaten Indragiri Hulu, dirinya merasa terpanggil untuk memberikan support kepada Dinda. "Bagi saya, semua atlet harus kita dukung dan kita support bersama untuk prestasi Provinsi Riau. Kuantan Singingi ini menyimpan atlet-atlet Panjat Tebing yang berpotensi. Hal ini bisa dilihat dari pelaksanaan Porprov X tahun 2022 lalu yang mana Panjat Tebing dilaksanakan di Kabupaten Indragiri Hulu. Minat dan bakat masyarakat Kuantan Singingi besar terhadap Panjat Tebing namun sayang belum ada medianya yang mendukung potensi mereka," kata Eldja Septarima, Senin (14/8/2023).

Untuk itu Eldja Septarima mengatakan dirinya akan berkoordinasi dan memberikan masukan dengan stakeholder yang ada Kabupaten Kuantan Singingi terkait pembangunan venue Panjat Tebing di Kuansing.

"Saya ini kan pernah membidangi olahraga di Kabupaten Indragiri Hulu, jika dibutuhkan Kuansing nanti saya akan sampaikan regulasinya kepada pihak terkait. Agar atlet-atlet seperti Dinda Nafila memiliki fasilitas pendukung untuk berlatih di dareahnya," jelasnya lagi.

Pada kesempatan itu Eldja menceritakan karir panjat tebing Dinda Nafila yang dimulai dari latihan di Kabupaten Indragiri Hulu yang memang dikenal memiliki venue panjat tebing yang baik. Di Inhu Dinda berlatih selama 1 tahun 4 bulan, dan dikirim ke Kampar selama 6 bulan.

"Jadi kita telah memberi support kepada Dinda sejak jauh hari, tentu support serupa dan perhatian kita berikan kepada atlet lainnya," katanya.

Ia mengatakan di Riau, khususnya di Inhu dan Kuansing banyak atlet-atlet panjat tebing berbakat yang harus mendapatkan support agar mereka bisa tampil di event-event besar. Salahsatu support tersebut adalah dengan menyediakan fasilitas yang sesuai standar.***