

PEKANBARU (CAKAPLAH) - Sejumlah upaya terus dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru untuk menurunkan kemiskinan ekstrem yang ada di wilayah setempat.
Berdasarkan data dari Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pekanbaru, saat ini ada 715 keluarga atau 3.919 jiwa yang mengalami kemiskinan ekstrem. Data itu tersebut tersebar di 15 Kecamatan di Kota Pekanbaru.
"Tentu kita memiliki program untuk menurunkan kasus kemiskinan ekstrem di Pekanbaru," ujar Kepala Dinas Sosial Kota Pekanbaru Idrus, Kamis (24/8/2023).
Ia mengatakan salah satu program yang dilakukan adalah pemberdayaan bagi masyarakat. Dengan program pemberdayaan itu, masyarakat bisa membuka usaha kecil. Untuk mendapatkan program itu, masyarakat harus dilakukan proses assesment terlebih dahulu.
"Kita kaji apa keahliannya, bisa jadi nanti keahlian kuliner ya bisa buka usaha kuliner," Cakapnya.
Menurutnya, program pemberdayaan warga miskin ekstrem ini bakal mendapat dukungan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya. Mereka yang hendak membuka usaha kuliner bisa mendapat dukungan dari Dinas Koperasi dan UMKM Kota Pekanbaru.
Jika keahliannya bertani atau membuat tambak ikan, mereka bisa mendapat dukungan dari Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Pekanbaru.
Program ini tentu menjadi program jangka panjang. Pemerintah berupaya tidak memberi ikan langsung tapi memberi pancingnya.
"Dinas sosial juga bisa mendukung pemberdayaan ini, setelah mendapat pelatihan tentu warga tersebut bakal mendapat dukungan modal," ucapnya.
Sebelumnya, petugas dari Dinsos Pekanbaru bersama kecamatan dan kelurahan telah rampung melakukan monitoring dan validasi data.
Para petugas dari Dinsos melakukan verifikasi dan validasi data pada 83 kelurahan yang ada di Kota Pekanbaru. Mereka memvalidasi data warga yang tercatat alami kemiskinan ekstrem pada tahun 2022 kemarin. Mereka melakukan door to door untuk pendataan warga miskin tersebut.
Dari validasi data, warga yang alami kemiskinan ekstrim itu berjumlah 3.919 jiwa. Pendataan yang dilakukan cukup valid karena melibatkan tim dari Dinsos, kecamatan, dan kelurahan di masing-masing wilayah.
Awalnya pada data tahun 2022 kemarin ada 4.000 jiwa lebih warga yang alami kemiskinan ekstrem. Setelah dilakukan verifikasi dan validasi, didapati sebanyak 715 KK atau 3.919 jiwa warga yang alami kemiskinan ekstrim. Ini juga setelah dilakukannya musyawarah kelurahan.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |






















01
02
03
04
05







