Rabu, 04 Oktober 2023

Breaking News

  • BMKG: El Nino Tingkatkan Risiko Karhutla   ●   
  • Harga Pinang Kering di Riau Turun Pekan Ini   ●   
  • UIR Kukuhkan Prof Anas Puri Jadi Guru Besar Ke - 14 Bidang Teknik Sipil   ●   
  • Heboh Air Sikumbang di Kampar Kandung Bakteri Caliform, Ternyata Ini Sumbernya   ●   
  • Dokter dan Bidan Jarang Masuk, Pj Walikota Pekanbaru Ingatkan Puskesmas Jangan Persulit Warga   ●   
  • Annas Maamun Siap Maju Pilgub Riau 2024 Bersama Andi Rachman, Jika...
Bapenda 1 September2023

Pilpres 2024: Presidential Threshold, Polarisasi dan Duitokrasi
Rabu, 13 September 2023 11:14 WIB
Pilpres 2024: Presidential Threshold, Polarisasi dan Duitokrasi

(CAKAPLAH) - Dinamika politik seperti yang kita saksikan hari demi hari menjelang pemilu dan Pilpres 2024 akan terus terasa hingga bulan Februari 2024 nanti. Menurut hemat penulis, setidaknya Pilpres 2024 dibawah bayang-bayang tiga hal yakni Presidential Threshold, Polarisasi Ideologi dan Duitokrasi.

Presidential Threshold

Ketentuan 20 persen Presidential Threshold sebagai syarat ambang batas dalam pencalonan Presiden yang berlaku dalam Pilpres berdasarkan UU nomor 7/2017, dimana usulan Capres-Cawapres oleh parpol atau gabungan parpol minimal 20 persen dari jumlah kursi DPR, menyebabkan adanya partai peserta pemilu yang tidak dapat mengusung pasangan capres dan cawapresnya. Sehingga penambahan syarat kursi dan suara DPR tersebut dapat menyebabkan kerugian hak konstitusional bagi partai politik peserta pemilu yang menurut UUD 1945 mempunyai kewenangan mengusulkan capres dan cawapresnya.

Jika kita perhatikan dalam Pilpres 2024, hanya PDIP yang memenuhi syarat 20 peren Presidential Threshold. Selebihnya partai-partai lain, harus mencari koalisi dengan partai lain untuk bergabung untuk memenuhi syarat minimal 20 persen Presidential Threshold.

Sampai dengan hari, selain PDIP dengan capresnya Ganjar Pranowo yang sudah mendapatkan tiket pencalonan, baru pasangan capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang sudah memenuhi titik aman. Jika dihitung kursi Nasdem 59 di tambah kursi PKB 58, dengan jumlah kursi DPR 575, maka bagi Nasdem dan PKB sdh bisa memenuhi syarat mengajukan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar Capres –Cawapresnya, yakni berkisar 20.35%. sudah lolos untuk pendaftaran calon ke KPU. Sementara partai-partai lain masih berkutat mencari pasangan untuk berkoalisi untuk memenuhi syarat ambang batas itu.

Soal syarat Presidential Threshold itu yang ditentukan dalam UU Pemilu, selalu menimbulkan polemik dan problematik yang terus berkepanjangan setiap 5 tahun sekali kita melaksanakan pemilu Presiden, semenjak diberlakukannya pemilihan Presiden dan wakil Presiden dilakukan secara langsung. Bahkan sudah berkali-kali diajukan judicial Review pengujian terhadap UU pemilu ke Mahkamah Konstitusi untuk menghilangkan syarat tersebut, namun berkali-kali pula Mahkamah Konstitusi tidak pernah mengabulkannya dengan alasan open legal policy, yakni merupakan suatu kewenangan yang terbuka yang diserahkan kepada pembentuk UU (DPR bersama Presiden).

Sudah semestinya ketentuan Presidential Threshold itu yang ditentukan dalam UU Pemilu hendaknya dihapus, dalam mewujudkan demokrasi yang substansial, dimana rakyat menghendaki terlibat langsung dalam proses pemilu sebagai pemilik kedaulatan rakyat, harus diberikan kebebasan yang cukup banyak menentukan pilihan capres dan cawapresnya yang tidak hanya terbatas pada 2 atau 3 capres , dimana masa depanya nasib rakyat sangat tergantung kepada kebijakan dan keputusan yang dibuat oleh Presidenya sendiri.

Sebenarnya syarat ambang batas pencalonan Presiden itu yang diatur dalam UU adalah inkonstitusional bertentangan dengan UUD 1945. Open legal policy, soal syarat capres hanya bisa digunakan bila UUD 1945 sendiri tidak mengatur sama sekali terkait syarat capres. Ketentuan Pasal 6 ayat (1) UUD 1945 sudah menentukan soal syarat capres. Jadi kalaupun ingin ada syarat di luar Pasal 6 ayat (1) UUD 1945, tetap tidak boleh bertentangan dengan UUD 1945.

Polarisasi

Jika di Pilpres 2019, polarisasi begitu tajamnya terjadi antara kelompok pendukung Islam-nasionalis yang dipresentasikan capres Prabowo Subianto dengan cawapresnya Sandiaga Uno, berhadapan dengan kelompok pendukung capres Petahana Joko Widodo (Jokowi) yang berpasangan dengan Ma’ruf Amien sebagai cawapres yang berlatarbelakang sekular-nasionalis, yang pada akhirnya hasil Pilpres 2019 dimenangkan oleh Jokowi dan Ma’ruf Amien. Namun demikian, meninggalkan friksi yang demikian kerasnya, sewaktu-waktu dikhawatirkan bisa terjadi “the time bomb is clicking” dan berkonstribusi besar pada berbagai masalah berbangsa dan bernegara kita, hingga membuat banyak orang sangat prihatin. Mereka mencemaskan keberlangsungan negara kesatuan dan persatuan bangsa kedepannya.

Menurut Yusril Ihza Mahendra, stabilitas politik itu hanya akan tercipta jika dua kekuatan politik nasional itu bersatu dan bekerjasama dengan erat, yakni golongan nasionalis dan golongan Islam. Sampai kapanpun , dua golongan ini tetap ada, kita terima saja keberadaan dua golongan itu, apa adanya sambil tetap menghormati dan menghargai keragaman etnik, adat dan budaya serta agama-agama yang hidup dan berkembang di tanah air. Karena stabilitas politik sangat penting untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara RI yang majemuk. Stabilitas nasional itu juga merupakan syarat utama untuk melakukan pembangunan ekonomi, menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya untuk kepentingan rakyat.

Bagaimana dengan Pilpres 2024? Semenjak Deklarasi capres-cawapres Anies Bawesdan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin), duet dari Partai Nasdem dan PKB yang diadakan di Surabaya, 3 Septermber 2023 yang mengejutkan jagat perpolitikan nasional, nampaknya isu polarisasi yang tajam seperti yang dialami dalam Pilpres 2019, setidaknya mengalami perubahan atau pergeseran yang semakin melunak, sedikit menurunkan tensi ketegangan-ketegangan terkait dengan politik identitas dan istilah yang dipakai dalam Pilpres 2019 : cebong vs kampret. Fenomena Deklarasi capres-cawapres Anies dan Cak Imin, setidaknya dapat mengunci isu polarisasi ideologi.

Pertarungan Pilpres 2024, dengan melihat penentuan pasangan calon, sepertinya halnya Anies –Cak Imin, yang sebelumnya sudah digadang-gadang nama AHY dari Partai Demokrat sebagai calon kuat cawapresnya Anies, namun demi merebut suara rakyat Jawa Timur dan Jawa Tengah untuk kemenangan, akhirnya Anies lebih memilih Cak Imin. Artinya, disamping meredam isu polarisasi Islam/hijau dan nasionalis/merah, lebih dari itu, isunya lebih terkonsentrasi pada aspek kewilayahan/teritorial untuk menentukan pasangan calon cawapres demi mendapatkan suara kemenangan di wilayah tertentu dalam Pilpres. Cak Imin diharapkan dapat medulang suara kemenangan di Jawa Timur khususnya. Saya kira bagi calon presiden Ganjar maupun Prabowo Subianto, akan melakukan pilihan yang sama dalam menentukan cawapresnya, misalnya untuk mengamankan suara diwilayah provinsi Jawa Barat yang memiliki jumlah penduduk terbesar setelah Jawa Timur, maka pilihannya bisa jadi Ridwan Kamil sebagai cawapres.

Duitokrasi

Tak kalah pentingnya menyoal Pilpres 2024 adalah dibawah bayang-bayang oligarkhi. Demokrasi telah dibajak oleh Oligarkhi, begitulah narasi yang dibangun oleh Jeffrey Winters, seorang analisis politik dari Northwestern, dengan mengatakan demokrasi di Indonesia ternyata dikuasai oleh kelompok oligrakhi, akibatnya tujuan bernegara untuk mensejahterakan rakyat, semakin jauh dari harapan. Kelompok elit oligrakhi di Indonesia sudah menguasai dan mengontrol sistem demokrasi dan berlanjut menjadi oligarkhi demokrasi.

Meminjam Istilah Denny Indrayana, melalui pintu Pemilu-lah para oligrakhi telah membajaknya dengan cara “Duitokrasi”, dimana pemilu ialah demokrasi kaum elite/penguasa yang diiringi dengan persengkokolan kaum oligarkhi, hasilnya ialah kolusi antara penguasa dan pengusaha untuk melindungi kepentingan bisnis. Hal ini disebabkan, karena partai politik di Indonesia kini sangat tergantung pada dukungan finansial dari para konglomerat dengan kekayaan yang sangat besar, menurut Thomas Reuter, dari Universitas Cambridge Inggris. Perkembangan yang luar biasa adalah bahwa para cukong yang mensponsori partai politik di Indonesia mengatur atau bahkan menjadi pemimpin politik dan mengadopsi gaya oligarkhi.

Oligarkhi adalah model kekuasaan yang dikendalikan oleh sekelompok kecil orang yang menguasai pemerintahan demi kepentingan kelompoknya. Secara umum, para pemimpin oligarkhi bekerja untuk membangun kekuatan dari kekayaaan yang mereka miliki. Kepentingan oligarkhi pada dasarnya, yakni memastikan keberlanjutan eksistensi bisnis mereka, aset dan kekayaan, melindungi sumber dan jalur-jalur kepentingan ekonomi, memastikan kelancaran segenap urusan terkait dengan bisnisnya serta mendapat perlakuan istimewa baik dari kecepatan, kepastian dan keamanan dari pemerintah.

Kedepannya, diperlukan perubahan, dalam situasi negara yang terjebak oligarkhi, maka diperlukan perubahan yang mendasar kedepan. Hanya sosok Presiden yang negarawan yang memiliki kemampuan , otoritas dam karakter yang tegas dan kuat serta berani melakukan perubahan dan membongkar seluruh kebijakan oligarkhi. Wassalam.**

Penulis : Eddy Asnawi/Dosen Fakultas Hukum Unilak
Editor : Jef Syahrul
Kategori : Serantau
Untuk saran dan pemberian informasi kepada CAKAPLAH.com, silakan kontak ke email: redaksi@cakaplah.com
Artikel Terkait
Kamis, 08 Desember 2022 13:50 WIB
Melatih Public Speaking Bagi Anak
Minggu, 27 Februari 2022 18:57 WIB
Azan di Singapura
0 Komentar
cakaplah-mpr.jpeg
Selasa, 02 November 2021
Terima Aspirasi PPPK Guru, DPR Desak Peserta Yang Memenuhi Passing Grade Diluluskan
Senin, 01 November 2021
Komisi III DPR Dukung Langkah Kapolri Perbaiki Institusi Polri
Senin, 01 November 2021
Pimpinan DPR Sebut Kita Bersyukur Indonesia Jabat Presidensi G20
Minggu, 31 Oktober 2021
Arzetti Dukung Pemerintah Sosialisasikan Bahaya BPA

MPR RI lainnya ...
Berita Pilihan
Selasa, 26 April 2022
DPRD Dukung Pemprov Riau Tindak Tegas PKS Nakal, Kalau Melanggar Cabut Izin !
Selasa, 26 April 2022
Polemik Rotasi AKD DPRD Riau, Sugeng Pranoto: Hari Kamis Paripurna
Selasa, 26 April 2022
Sikapi Turunnya Harga Sawit di Riau, Ini Upaya Gubri
Selasa, 26 April 2022
CPNS dan PPPK Baru di Rohul Dipastikan Tak Terima THR, Ini Sebabnya...
Selasa, 26 April 2022
Sambut Mudik Lebaran, HK Operasikan 2 Ruas JTTS, Termasuk Tol Pekanbaru-Bangkinang
Senin, 28 Maret 2022
Ibu Muda Ini Ditangkap Polisi Usai Simpan Narkotika di Kandang Anjing
Minggu, 27 Maret 2022
Polda Riau Tingkatkan Kasus Jembatan Selat Rengit Meranti ke Penyidikan
Selasa, 26 April 2022
PPKM Level 2 Kota Pekanbaru Berlanjut hingga 9 Mei
Selasa, 26 April 2022
Parisman: 10 Tahun Visioner yang Menenggelamkan Pekanbaru
AMSI
Topik
Senin, 12 Desember 2022
Kapolda Riau Resmikan Kantor Pelayanan Terpadu Polres Rohil di Bagansiapiapi
Selasa, 08 Januari 2019
Penerimaan Pajak Air Tanah Pekanbaru 2018 Meningkat
Minggu, 06 Januari 2019
Mega Training 'Magnet Rezeki'
Minggu, 06 Januari 2019
Taman Marga Satwa Kasang Kulim, Kawasan Wisata Alam dan Hiburan

CAKAPLAH TV lainnya ...
Rabu, 04 Oktober 2023
Gubernur Lantik 5.800 PPPK Pemprov Riau, Ini Pesannya
Rabu, 04 Oktober 2023
Disdik Siak Keluarkan Surat Edaran Antisipasi Kabut Asap, Kurangi Aktivitas di Luar Kelas
Rabu, 04 Oktober 2023
Program Unggulan Bupati Bengkalis Ikut Indonesia's SDGs Action Awards 2023
Selasa, 03 Oktober 2023
Serikat Pekerja Pegadaian Gelar Tasyakuran HUT ke-23

Serantau lainnya ...
Rabu, 04 Oktober 2023
Tayang 12 Hari, Film Satu Hari Dengan Ibu (SAHDU) Tembus 150 Ribu Penonton
Selasa, 19 September 2023
Capella Honda Peringati Hari Pelanggan Nasional Bersama Konsumen CB150R
Senin, 18 September 2023
Tampil Spektakuler, RiaMiranda Pekanbaru Luncurkan Koleksi Fall 2023 "Bhrava" dalam Private Preview Collection!
Senin, 18 September 2023
Pengurus HDCI Pekanbaru 2023-2026 Dilantik, Diingatkan Jangan Terlibat Politik Praktis

Gaya Hidup lainnya ...
Kamis, 02 Maret 2023
Wadah Menyalurkan Bakat, Ketua DPRD Riau Yulisman Hadiri Festival Musik Akustik di SMA Negeri 1 Pasir Penyu Inhu
Rabu, 01 Maret 2023
Rapat Paripurna, DPRD Provinsi Riau Umumkan Reses Masa Persidangan I Tahun 2023
Selasa, 28 Februari 2023
Kunjungi Kemendikbud, Komisi V DPRD Riau Bahas Persoalan PPDB
Kamis, 23 Februari 2023
Disdik Gelar Pelatihan Penguatan Profil Pelajar Pancasila Bagi Guru SD Se-Kota Pekanbaru

Advertorial lainnya ...
Jumat, 25 Agustus 2023
UPT Riau Science Techno Park Berperan dalam Pengembangan Riset Inovasi dan Inkubasi Bisnis Teknologi di Riau
Selasa, 01 Agustus 2023
Kenali Ciri-ciri IMEI iPhone Anda Diblokir, Jangan Salah saat Membeli
Selasa, 01 Agustus 2023
Baru Diperkenalkan, Galaxy Z Flip5 & Z Fold5 Nusantara Edition Langsung Sold Out
Minggu, 30 Juli 2023
Jangan Lewatkan, Fenomena Supermoon Muncul 2 Kali pada Agustus 2023, Apa Istimewanya?

Tekno dan Sains lainnya ...
Senin, 18 September 2023
Konsumsi Protein Hewani Dapat Cegah Resiko Stunting pada Anak
Jumat, 15 September 2023
Pertemuan Tahunan ISICM ke-14 di Pekanbaru, 700 Peserta Ikuti Workshop dan Simposium
Minggu, 10 September 2023
Jaga Kebugaran dan Kekompakan, Ibu-ibu Perumahan Permata Teratai 3 Senam Sehat Ceria
Sabtu, 19 Agustus 2023
Tekan Angka Kematian Bayi, IDAI Riau Gelar Seminar untuk Puskesmas Daerah Terpencil

Kesehatan dan Keluarga lainnya ...
Selasa, 03 Oktober 2023
Unisi dan Unilak Jalin Kerjasama Majukan Pendidikan di Bumi Melayu Riau
Senin, 02 Oktober 2023
Universitas Abdurrab Raih Rekor Dunia MURI "Pembacaan Gurindam oleh Mahasiswa Terbanyak"
Senin, 02 Oktober 2023
UIR Hadir di EAIE Conference 2023 di Jerman
Kamis, 28 September 2023
Fakultas Hukum Unilak Yudisium 203 Lulusannya, Rektor Pesan Alumni Harus Punya Growth Mindset

Kampus lainnya ...
Rabu, 03 Mei 2023
Kompilasi Semarak Silaturahmi Satu HATI, CDN Bangkinang Santuni Anak Yatim
Rabu, 05 April 2023
Safari Ramadan, PT Musim Mas Salurkan Paket Sembako untuk Anak Yatim dan Fakir Miskin
Selasa, 04 April 2023
Telkomsel Siaga Rafi Sumbagteng Salurkan CSR untuk Panti Jompo bersama Dompet Dhuafa Riau
Jumat, 03 Maret 2023
Tingkatkan Kesehatan dan Budaya Lokal, Bank Mandiri Serahkan Bantuan ke Posyandu dan Grup Rebana

CSR lainnya ...

Khas Hotel - September 2023
Terpopuler
DPRD RIAU - HUT RIAU 2023
Foto
Iklan Rohul Hari Bhakti Adhyaksa 2023
Pemkab ROhil 2023
Rabu, 23 Agustus 2023
Review Film Gran Turismo, Kombinasi Ideal Adrenalin Balap dan Emosi
Senin, 21 Agustus 2023
Tampil di Malam Penutupan Kenduri Riau, Ifan Seventeen Bius Ribuan Penonton
Sabtu, 19 Agustus 2023
Giliran Umi Pipik dan Marissya Icha Polisikan Oklin Fia
Selasa, 20 Juni 2023
Lihat Tulisan 'Kasihan Starla' saat Manggung, Reaksi Virgoun malah Undang Komentar Pedas

Selebriti lainnya ...
Iklan CAKAPLAH
Senin, 28 Agustus 2023
Ketua DPRD Siak Ikut Gerakan Tanam Ribuan Bibit Pohon bersama Polri
Rabu, 09 Oktober 2019
Jadi Pimpinan DPRD Siak Dari Partai PAN, Ini Sosok Fairuz
Rabu, 09 Oktober 2019
Indra Gunawan Akan Berjuang Untuk Masyarakat dan Loyal Terhadap Partai
Rabu, 09 Oktober 2019
Ternando Jadi Anggota DPRD Siak Termuda dan Suryono Terpilih Dengan Suara Terkecil

Parlementaria Siak lainnya ...
Senin, 14 Agustus 2023
Pengurus Masjid Nurul Ikhlas Kubang Minta Tunjuk Ajar ke Wagubri
Sabtu, 12 Agustus 2023
Gebyar Kandis Bersholawat Bakal Dihadiri Ribuan Jemaah NU
Senin, 31 Juli 2023
Mualaf Riau Butuh Pembinaan, Begini Caranya...
Sabtu, 29 Juli 2023
Mantan Wawako Pekanbaru, Ayat Cahyadi Turut Saksikan Pengukuhan Pengurus Masjid Al-Hamidah Rejosari

Religi lainnya ...
Indeks Berita
www www