PEKANBARU (CAKAPLAH) - Antusiasme para pelaku UMKM Kota Pekanbaru mengikuti pelatihan wirausaha untuk UMKM melebihi ekspektasi. Kegiatan pelatihan ini merupakan kemitraan antara Komisi VII DPR RI dan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional).
Bertempat di Hotel Aryaduta Pekanbaru Riau, Selasa (5/9/2023) sebanyak 350 orang hadir dari total 200 orang mitra UMKM yang terverifikasi hadir menjadi peserta. Kegiatan pelatihan untuk UMKM ini sempat mengalami sedikit kendala, karena banyak peserta yang tidak terdaftar dalam daftar undangan hadir ke lokasi.
"Kami sudah tetapkan 200 orang peserta yang diundang oleh koordinator karena kuota nya hanya sejumlah itu," ujar Dian, koordinator acara.
Menurut Dian memang sempat beredar di kalangan masyarakat Pekanbaru, undangan melalui link google form yang menyebut ada pelatihan UMKM yang diselenggarakan mengatasnamakan Kemenpetin, di lokasi dan tanggal yang sama.
"Peserta yang tidak kami undang mengaku tahu acara dari link google form. Padahal kami tidak menggunakan google form untuk mengundang. Lalu ada juga yang mengaku mengatasnamakan diundang koordinator namun lagi-lagi data KTP mereka tidak ada di kami," Cakapnya.
Dikarenakan peserta yang membludak, panitia terpaksa melakukan screening ulang berdasarkan data peserta. Alhasil, ada sebagian peserta yang diminta untuk pulang karena tidak terdaftar sebagai tamu undangan.
"Usai acara pembukaan, kami telah menjelaskan dan meminta maaf agar peserta yang tidak terdaftar berdasarkan data kami untuk pulang," Cakap Dian.
Meski demikian, acara pelatihan ini memberikan dampak dan manfaat yang sangat positif bagi para peserta.
"Kami sangat bahagia dengan adanya pelatihan ini. Terutama untuk kami, kaum ibi-ibu. Disini kami belajar marketing dan budidaya anggrek. Ilmu yang kami dapatkan akan kami terapkan nantinya. Kami berharap pelatihan seperti ini bisa terus diadakan," ujar Ida, salah satu peserta.
Nelly, salah satu peserta yang juga mengikuti pelatihan ini, menyampaikan bahwa pelatihan UMKM seperti ini sangat dibutuhkan, sehingga tak heran jika antusisme para ibu-ibu sangat tinggi. Ia pun mengetahui adanya kendala yang terjadi, namun menurutnya, hal itu hanyalah kesalahpahaman antara peserta dengan panitia.
"Iya, kami mengetahui adanya kejadian itu. Ada kawan-kawan kami yang salah paham sehingga ada hal yang tidak perlu terjadi. Itu karena kami memiliki semangat yang tinggi untuk mengikuti pelatihan ini. Namun sebetulnya kami memiliki tujuan yang sama, kami kompak membawa pesan kemandirian pemberdayaan perempuan Pekanbaru untuk peningkatan kualitas ekonomi keluarga," ujarnya.
Program pemberdayaan UMKM ini menjadi pondasi kuat untuk kemajuan kota Pekanbaru dalam persaingan kualitas produk UMKM yang mampu menembus pasar lokal dan global.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Serantau |