
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Peluang untuk meningkatkan nilai ekspor-impor di Provinsi Riau sejatinya terbuka lebar ditangan para pelaku UMKM. Hanya saja, selama ini masih kurangnya ilmu pemahaman kepada pelaku usaha, terlebih wirausahawan muda untuk mengembangkan dan meningkatkan nilai produk yang dimiliki.
Kondisi ini menurut Bendahara Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Riau, Ridho Ikhsan, harus menjadi perhatian serius bagi Pemerintah maupun Swasta.
"Kinerja perdagangan dalam negeri kita sebenarnya harus ditingkatkan apalagi melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan kedua tahun 2023, kita berada nomor dua di angka 5,17 persen setelah Negara China (RRT) sebesar 6,30 persen," ungkap Ridho usai mengikuti Pelantikan Pengurus DPD Papeindo (Perhimpunan Ahli Perdagangan Ekspor-Impor Indonesia) Provinsi Riau 2023-2028, yang dihadiri oleh Wamendag RI Jerry Sambuaga, Rabu (20/9/2023) di Balai Dang Merdu BRK Syariah Pekanbaru.
Dalam kesempatan tersebut menurut Bang Jagok, sapaan akrab Ridho Ikhsan, banyak pencerahan yang disampaikan Wamendag Jerry, tentang bagaimana meningkatkan nilai perdagangan, sampai pada membuka peluang-peluang ekspor-impor untuk Provinsi Riau.
Misalkan, kata dia, dimulai dari sisi peningkatan penggunaan produk dalam negeri, ada beberapa poin serius yang harus dilakukan. Yakni mengutamakan membeli produk dalam negeri ketika berbelanja. Lalu mengajak keluarga, sahabat berbelanja produk dalam negeri.
Kemudian aktif mempromosikan produk dalam negeri melalui Medsos dan bergabung dengan komunitas pecinta produk dalam negeri untuk bertukar ilmu dan menambah wawasan.
Hal lain dari sisi peningkatan penghasilan bagi para pelaku usaha di Riau, ujar alumni ekonomi pembangunan UII Yogya ini, memang bukanlah hal yang sulit andai saja tahu pengetahuan tentang konsep dan penerapannya.
"Sebenarnya ilmu ekspor-impor itu membuka peluang kita bisa menjadi Crazy Rich. Mengapa saya sebut begitu, karena banyak potensi di Riau ini yang bisa kita jadikan produk-produk bernilai ekonomis tinggi dengan pemanfaatan sumber daya alam yang melimpah serta didukung sumberdaya manusia yang sudah siap," tambahnya.
Dirinya mencontohkan hal yang jelas dan nyata seperti pemanfaatan arang batok kelapa, untuk diolah dan menjadi arang briket. Yang mana belakangan ini cukup banyak digeluti pelaku usaha. Hanya saja produk jenis ini belum secara masif diseriuskan untuk masuk pada tahap komoditi ekspor utama selain Migas di Provinsi Riau
Untuk itu, upaya meningkatkan produktifitas nilai perdagangan bukanlah hal yang sulit di negeri ini. Dengan menggunakan produk dalam negeri secara konsisten, kemudian ketika produk dalam negeri sudah mengalami kenaikan, langkah selanjutnya masuk ke tahap ekspor produk itu sendiri.
"Saya mengajak dan membuka tangan kepada wirausahawan muda muda, dan yang mau belajar tentang Ilmu ekspor-impor agar bisa turut berkompetisi di pasar internasional. Di era revolusi digital akses bisnis global lintas negara terbuka sangat lebar. Generasi saat ini memiliki peluang ekonomi yang luar biasa di pasar internasional," pungkasnya.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |




















01
02
03
04
05




