
PEKANBARU (CAKAPLAH) - Penyelundupan 700 koli Ballpress (pakaian bekas) yang diduga dilakukan oleh oknum nelayan di perairan Pulau Halang Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau pada Rabu (20/9/2023) pekan lalu membuat pihak DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Riau geram.
HNSI Riau juga mengecam dan tak mentolerir tindakan oknum nelayan tersebut.
"Kami sangat tidak mentolerir tindakan oknum nelayan tersebut, ini sudah melanggar hukum. HNSI sangat mendukung penegakan hukum terhadap kasus tersebut," kata Sekretaris HNSI Riau Fonaha Daeli, Selasa (26/9/2023).
Kata Fonaha, nelayan seharusnya menjadi garda terdepan menjadi mata dan telinga aparat dalam menjaga daerah berbatasan, bukan menjadi penyelundup barang-barang ilegal.
Fonaha menjelaskan, wilayah Rohil yang berdekatan dengan Malaysia menjadikan perairan itu rentan sebagai pintu masuk barang-barang ilegal dari negara tetangga.
"Dari Pulau Halang ke Malaysia hanya satu jam, hal itu membuat perairan Rohil menjadi lokasi strategis bagi penyelundup barang ilegal," ujar Fonaha.
Fonaha menduga jika banyaknya nelayan dari Sumut masuk ke Rohil membuat sulitnya nelayan setempat untuk mendapatkan ikan.
Terlebih nelayan Sumut yang mask ke Rohil tersebut menggunakan alat tangkap yang dilarang.
"Akhirnya sebagian dari nelayan Rohil beralih profesi menjadi penyelundup. Tidak menutup kemungkinan juga ada mafia yang membayar mereka," ujarnya.
Meski demikian, HNSI tetap tak mentolerir tindakan oknum nelayan tersebut.
Fonaha pun mengimbau seluruh nelayan di Riau untuk menjadikan kasus tersebut sebagai pelajaran.
"Kami dari HNSI meminta agar seluruh nelayan di Riau untuk tidak terlibat dengan aktifitas-aktifitas ilegal yang akhirnya berujung pada hukum," ujarnya.
Sebelumnya, Pangkalan TNI AL Dumai mengamankan KM. Rifqi Wijaya GT. 34 yang mengangkut Ballpress ilegal sebanyak 700 Koli dengan berat total 56 ton di perairan Pulau Halang Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau pada Rabu (20/9/2023).
Kapal tersebut diamankan beserta 6 ABK.
Diduga, kapal tersebut adalah kapal milik seorang nelayan yang berinisial MZ.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Yusni |
Kategori | : | Serantau |






















01
02
03
04
05




