ROHUL (CAKAPLAH) - Polres Rokan Hulu menggelar simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) dalam rangka persiapan menghadapi Pemilu 2024, Selasa (17/10/2023).
Dalam simulasi tersebut para pengunjuk rasa yang tidak puas dengan hasil Pemilihan Umum (Pemilu) melakukan tindakan anarkis di depan kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Rohul. Sikap anarkis ini didasari oleh dugaan kecurangan yang dilakukan oleh penyelenggara.
Awalnya, petugas kepolisian mencoba berperilaku persuasif dengan berusaha melakukan negosiasi terlebih dahulu dalam menghadapi para pengunjuk rasa. Namun, upaya negosiasi yang dilakukan oleh pihak kepolisian gagal. Masa menjadi semakin beringas dan mencoba merangsek masuk ke kantor KPU Rohul.
Melihat bahwa masa sudah mulai menunjukkan perilaku anarkis, aparat kepolisian kemudian memperkuat diri dengan mendatangkan tambahan personel pasukan anti huru-hara. Ternyata, tambahan kekuatan ini berhasil sedikit menghalau para pengunjuk rasa dari gedung KPU Rohul, meskipun tidak langsung membubarkan mereka.
Tidak hanya pasukan anti huru-hara, Polres Rohul juga mengirimkan satu unit Water Canon dan personel gas air mata. Beberapa kali, petugas menembakkan Water Canon untuk membubarkan massa.
Akhirnya, gedung KPUD Rohul berhasil dijamin keamanannya oleh kepolisian dengan memasang kawat berduri. Aparat juga berhasil mengamankan beberapa orang yang dianggap sebagai provokator yang menjadi pemicu kerusuhan massa di depan kantor KPU Rohul.
Sispamkota akan menjadi salah satu Standar Operasional Prosedur (SOP) Polri dalam operasi Pengamanan Pemilu dengan kode sandi "Mantap Brata Lancang Kuning."
Plh Kapolres Rohul, AKBP Mihardi Mirwan, menjelaskan bahwa operasi Mantap Brata merupakan operasi terpusat yang akan dilakukan hingga tingkat Polsek. Dalam operasi ini, akan melibatkan 226 personel dan juga mendapatkan dukungan dari personel TNI dan Pemerintah Daerah.
"Untuk persiapan, kami memiliki 80 Sub Satgas yang mencakup fungsi preventif, preemtif, hingga penegakan hukum (Gakum), ditambah pendukung dan bantuan operasional," jelas Kapolres usai Apel Gelar Pasukan operasi Mantap Brata Lancang Kuning di Mapolres Rohul.
Kapolres menegaskan bahwa dalam pelaksanaan di lapangan, terutama dalam pengamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS), personel akan tetap menjalankan fungsi Trial di setiap TPS.
"Fungsi Trial pada TPS tetap akan dijalankan, dan kami juga akan melibatkan fungsi pendukung seperti organisasi masyarakat dan pamong praja swakarsa sebagai wujud solidaritas dan sinergi," ujarnya.
Pengamanan logistik juga menjadi prioritas karena gangguan dalam distribusi logistik akan berdampak pada pelaksanaan pemilu secara keseluruhan.
"Jadi, penyaluran logistik dari awal kedatangan ke gudang KPU hingga selesai penghitungan suara akan menjadi salah satu prioritas dalam pengamanan. Kami meminta kepada anggota untuk tidur bersama kotak suara jika diperlukan," tambah Kapolres.
Penulis | : | Ari |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Serantau |