PEKANBARU (CAKAPLAH) - Pasca pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu, digitalisasi menjadi suatu hal yang penting dalam menunjang keberlanjutan bisnis termasuk bisnis di bidang konstruksi.
Hal ini juga disampaikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir dalam Peresmian Pembukaan ASEAN Indo-Pasific Forum beberapa waktu lalu di Jakarta. Menurutnya percepatan teknologi menuntut semua pihak untuk bergerak cepat, termasuk soal data-data.
"Teknologi dapat mempermudah segala aktivitas termasuk kebutuhan data-data masyarakat untuk kepentingan program pemerintah termasuk (Artificial Intelligence/AI). Di dalam blueprint BUMN,
seluruh riset dikembalikan ke universitas, dan bekerja sama dengan berbagai pihak," kata Erick Thohir.
Sejalan dengan masifnya digitalisasi yang terjadi, dalam 4 tahun terakhir, PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) mengakselerasi transformasi digital dalam merespon disrupsi teknologi yang dimaknai
sebagai sebuah perubahan fundamental akibat perkembangan sistem teknologi digital. Mengusung tema “HK EVOLVING: Innovation Ignites Transformation”, transformasi digital ini diterapkan di seluruh
lini bisnis perusahaan yang secara mendasar mengubah cara organisasi memberikan value kepada pelanggan.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan, Tjahjo Purnomo mengatakan, sasaran utama dalam transformasi digital ini adalah mengedepankan value creation, business process excellency, inovasi melalui pengembangan digital capability, dan management support yang berkelanjutan.
"HK EVOLVING diharapkan menjadi semangat perubahan berkelanjutan yang
mengedepankan inovasi kolaboratif melalui adopsi teknologi," katanya, Senin (23/10/2023).
Tjahjo menambahkan, salah satu aspek utama dalam transformasi digital adalah adanya digital mindset sebagai langkah fundamental dalam mentransformasi kapabilitas digital perusahaan dalam berbagai aspek meliputi digitalisasi pada sektor konstruksi, sektor jalan dan jalan tol, dan supporting process yang dilakukan untuk menunjang perbaikan kinerja perusahaan.
Dalam rangka mengukur kesiapan transformasi menuju industri 4.0, Hutama Karya turut mengikuti Asesmen Readiness INDI 4.0 yang merupakan indeks acuan bagi industri dan pemerintah. Acuan pengukuran asesmen ini dibagi menjadi 5 pilar penilaian meliputi Manajemen & Organisasi, Orang dan Budaya, Produk dan Jasa, Teknologi, Operasi.
Rangkain transformasi digital yang dilakukan oleh Hutama Karya pun telah diakui secara internasional melalui penghargaan “The 2023 Going Digital Awards in Infrastructure Founder’s Honoree” yang diperoleh pada Year in Infrastructure (YII) Going Digital Awards 2023 untuk kategori Subsurface
Modelling & Analysis. Pengumuman penghargaan dilakukan oleh CEO Bentley Systems, Greg Bentley, dan disiarkan langsung dari Singapore, pada Kamis (12/10) lalu.
Pada kompetisi tahunan yang diselenggarakan oleh perusahaan perangkat lunak Bentley System USA ini, Hutama Karya mengusung implementasi sejumlah digitalisasi konstruksi pada Proyek Jalan Tol IKN 3A, segmen Karangjoang - Kariangau yang berjudul “Geotechnical Engineering to Support Sustainability in Nusantara City at IKN Toll Road 3A”.
Proyek tersebut menghadapi tantangan berupa kondisi lahan yang berkontur dan terdapat pekerjaan galian yang mencapai kedalaman 30 m, berlokasi di transmission tower utama penyedia suplai listrik Kalimantan Timur.
Tjahjo menyebutkan, situasi ini memiliki potensi menimbulkan kerusakan pada transmission tower 150 KV jika terjadi kegagalan, dapat memicu paralisis perekonomian akibat pengurangan suplai listrik sebesar 24 MW untuk wilayah tersebut.
"Maka dari itu, diperlukan metode kerja yang tepat untuk mempercepat pembangunan dengan target penyelesaian pada tahun 2024. Selain itu, kondisi tanah di lokasi proyek dan upaya menjaga kelestarian
lingkungan menjadi fokus perhatian utama selama proses konstruksi berlangsung. Sejumlah aplikasi yang kita gunakan meliputi iTwin Capture, GeoStudio, Leapfrog, OpenRoads, dan PLAXIS," ujar Tjahjo.
Lebih lanjut Tjahjo, Hutama Karya juga menerapkan penggunaan digitalisasi konstruksi Building Information Modelling (BIM) yang dapat menghasilkan 3D model akurat, membantu proses project monitoring 3 kali lebih cepat dari metode konvensional, melakukan analisis engineering, hasil analisis tanah applicable, hingga dapat menghindari rework pada proses konstruksi di proyek.
Lewat penghargaan bertajuk Digital Advancement in Infrastructure ini beragam proyek turut berpartisipasi dalam kategori yang berbeda-beda seperti Bridges & Tunnels, Construction, Enterprise Engineering, Facilities Campuses & Cities, Process & Power Generation, Rail & Transit, Roads & Highways, Structural Engineering, Subsurface Modeling & Analysis, Surveying & Monitoring, Transmission & Distribution, Water & Wastewater. Sementara itu total peserta terdiri dari 300 proyek dari 235 perusahaan dari 51 negara.
“Investasi teknologi yang dimasukkan ke dalam proses bisnis perusahaan telah memberikan dampak positif ke kinerja dan laba korporasi yang meningkat, dimana efisiensi proses dapat didorong dari proses
digitalisasi. Selain itu transformasi digital ini telah mendorong good corporate governance melalui ketersediaan database dari aktivitas yang sudah terdigitalisasi, sehingga mendorong peningkatan kinerja korporasi,” tegas EVP Sekretaris Perusahaan, Tjahjo Purnomo.
Sejak beberapa tahun belakangan, kinerja Hutama Karya dalam melakukan transformasi juga diakui melalui berbagai penghargaan bertaraf internasional yang diraih seperti YII Going Digital Awards 2023, USA, Autodesk Innovation Awards 2021, Singapore, YII Going Digital Awards 2022, UK, YII Digital Awards 2023, Singapore, Indonesia Digital Innovation Awards, 2023, Indonesia Popular Brand 2023.
Selain diakui dunia, transformasi digital ini juga membantu Hutama Karya dalam melakukan penyehatan kinerja keuangan dimana perusahaan mencatat pertumbuhan pendapatan yang stabil selama empat tahun terakhir dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp 23,6 Triliun.
Adapun pada semester I tahun 2023 perusahaan meraup laba bersih senilai Rp 34 Miliar atau tumbuh sebesar 103,39% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy). Aset perusahaan juga meningkat signifikan sebesar 24,75% dimana mencapai nilai sebesar 140,86T pada Triwulan III 2023 dibanding 4 tahun lalu.
Peningkatan ini menjadikan HK sebagai salah satu dari sepuluh BUMN terbesar saat ini berdasarkan total aset. Pada tahun 2022, Hutama Karya juga menempati posisi pertama BUMN Karya dengan nilai aset dan ekuitas terbesar diikuti dengan pertumbuhan CAGR 5 tahun tertinggi dari 5 BUMN Karya yang lain.
Hal ini semakin mengukuhkan posisi Hutama Karya sebagai Perusahaan Infrastruktur yang adaptif di era teknologi informasi yang sejalan dengan visi perusahaan untuk menjadi Pengembangan Infrastruktur Terkemuka Indonesia, melalui misi dan strategi perusahaan dengan menjalankan nilai Perilaku AKHLAK serta dengan semangat sesuai motto perusahaan yaitu INOVASI untuk SOLUSI.
Penulis | : | Amin |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |