ROHUL (CAKAPLAH) - SMK Pemdes Ujung Batu, resmi berubah status menjadi SMKN 2 Negeri Ujung Batu, setelah 24 tahun dikelola Yayasan Payung Negeri. Perubahan status SMK Pemdes dari sekolah swasta menjadi sekolah negeri itu berlangsung penuh haru dan harap dari para guru dan siswa.
Perubahan status SMK Pemdes menjadi SMKN 2 Negeri Ujung Batu tersebut diresmikan langsung Gubernur Riau Syamsuar, didampingi Kepala Dinas Pendidikan Riau H. Kamsol, Kamis (26/10/2023),
Peresmian SMKN 2 Ujung Batu ditandai dengan penyerahan SK Penegerian oleh Gubernur Riau kepada pihak yayasan kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan Prasasti serta pembukaan tirai plang SMK N 2 Ujung Batu oleh Ketua Yayasan Payung Negeri Hafith Syukri.
Ketua Yayasan Payung Negeri Hafit Syukri mengatakan, SMK Pemdes Ujung Batu didirikan pada tahun 1999. Pendirian SMK tersebut awalnya dilatarbelakangi keprihatinan sejumlah tokoh atas kondisi pendidikan yang masih minim fasilitas pendidikan, salah satunya Arifin DS.
"Awalnya, orang tua kami Arifin DS bersama sejumlah tokoh mendirikan dua SMK, masing-masing SMK Pemdes di Ujung Batu dan SMK Pertanian di Pasirpangaraian yang terlebih dahulu sudah dinegerikan menjadi SMK 2 Pasirpangaraian," kenang Hafith Syukri, Kamis (26/10/2023).
Selama 24 tahun beroperasi, SMK Pemdes Ujung Batu terus mengalami perkembangan baik dari sisi infrastruktur maupun sisi kualitas dengan terus meluluskan siswa 100 persen setiap tahun ajaran. Namun, 4 tahun terakhir SMK Pemdes Ujung Batu mengalami penurunan jumlah siswa baru dimana salah satu penyebabnya karena kalah bersaing dengan sekolah negeri yang tidak memungut biaya SPP.
"Penerimaan siswa setiap tahun di SMK Pemdes mengalami penurunan dimana pada tahun ini jumlah siswa baru hanya 56 orang," cakap mantan wakil bupati Rokan Hulu itu.
Sebagai sekolah swasta yang biaya operasionalnya masih bertumpu pada Iuran siswa, penurunan Jumlah siswa menyebabkan SMK Pemdes dihadapkan pada ancaman penutupan. Agar sekolah ini tidak ditutup satu-satunya cara adalah dengan menjadikannya sebaggai sekolah negeri dan menyerahkan asetnya kepada Pemerintah Provinsi Riau.
"Niat awal orang tua kami mendirikan sekolah ini bukan untuk mencari keuntungan. Karena kami sayang dengan sekolah ini maka kami dari keluarga sepakat me-negeri-kan sekolah ini agar sekolah ini tetap berjalan dan guru-guru di sini dapat terus tersenyum. Saya tidak bisa bayangkan jika sekolah ini ditutup, biarlah keberadaan sekolah ini tetap menjadi amal jariyah bagi almarhum orang tua kami," harapnya.
Pasca beralih menjadi SMK Negeri, Hafit Syukri mengharapkan Pemerintah Provinsi Riau tidak memberhentikan 23 Guru Komite dan 8 karyawan yang sudah berpuluh-puluh tahun menggantungkan hidupnya di SMK Pemdes.
Sementara itu, Gubernur Riau Syamsuar dalam sambutannya menyampaikan, mewujudkan pendidikan berkualitas dan gratis kepada masyarakat Riau merupakan salah satu komitmen dirinya sebagai gubernur Riau.
"Saya adalah orang yang merasakan sulitnya mendapatkan pendidikan. ini juga yang menjadikan saya sangat berkomitmen untuk memajukan pendidikan di Riau dan mewujudkan sekolah gratis," ujar Syamsuar.
Syamsuar menyadari, kebijakan sekolah gratis terkadang berdampak terhadap eksistensi sekolah swasta, namun untuk mengantisipasi hal itu Pemerintah Provinsi Riau memberikan Bantuan Operasional Sekolah Daerah untuk Sekolah SMK-SMA Swasta.
"Kami menyadari membangun pendidikan itu tidak bisa sendiri dilakukan sendiri oleh pemerintah, makanya agar sekolah swasta tetap eksis kami juga memberikan BOSDA kepada sekolah swasta," katanya.
Syamsuar berjanji 23 Guru Komite dan 8 karyawan yang selama ini bertugas di SMK Pemdes Ujung Batu tidak akan di-PHK pasca SMK Pemdes berubah status menjadi sekolah negeri. Bahkan tahun depan, para guru juga berpeluang diangkat menjadi PPPK.***
Penulis | : | Ari |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |