

PEKANBARU (CAKAPLAH) - Sentuhan keberagaman budaya Indonesia semakin mengukuhkan persatuan di tengah perbedaan. Dalam semangat tersebut, lebih dari 40 orang pengurus dan anggota Badan Musyawarah (Banmus) 1982 Suku Betawi, bersama Dewan Adat (DA) Provinsi Gorontalo, menyapa Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR).
Kunjungan yang dipimpin oleh Ketua Banmus 1982 Betawi H Zainuddin MH SE dan Ketua Harian DA Gorontalo, Alim Niode, bukan hanya sekadar perjalanan budaya.
Mereka datang dengan tujuan mulia, yakni menimba pengalaman dalam mengorganisir adat sebagai wadah nilai-nilai bersama. Kunjungan ini juga menjadi ajang eksplorasi potensi kerja sama dalam membangun adat sebagai kebutuhan mendasar masyarakat.
Pengurus LAMR, yang dipimpin oleh Ketum Majelis Kerapatan Adat (MKA) Datuk Seri H R Marjohan Yusuf dan Ketum Dewan Pimpinan Harian (DPH) Datuk Seri Taufik Ikram Jamil, menyambut tamu-tamu mereka dengan hangat.
Kunjungan ini tak hanya terbatas pada LAMR Provinsi, Banmus 1982 Betawi juga mengunjungi LAMR Kampar dan komplek percandian Muaratakus.
Mereka meresapi sejarah dengan mengunjungi LAMR Siak, sekaligus merayakan 300 tahun Kesultanan Siak. Kegiatan penuh makna ini juga diisi dengan pemaparan corak budaya setempat.
Kepala Kesbang DKI Jakarta H Taufan Bakri yang mendampingi Banmus 1982 Betawi, menegaskan bahwa kunjungan ini menjadi peluang emas bagi Pemerintah Provinsi Jakarta.
Mereka menyelami pengalaman LAMR dalam bermitra dengan pemerintah, menjajaki sejauh mana kolaborasi dengan LAMR dapat membangun masyarakat.
Jakarta, sebagai rumah bagi keberagaman etnis, memandang kunjungan ini sebagai pelajaran berharga untuk membangun adat yang menghargai warisan budaya Betawi, suku asli di megapolitan ini.
Melalui dasar nilai masyarakat yang sama, yakni Islam, persamaan antara Betawi, Gorontalo, dan Riau semakin tampak nyata. Kunjungan ini bukan hanya sebatas mengeksplorasi sejarah, namun juga memandang ke masa depan.
Kesadaran sebagai satu bangsa dengan beragam perkembangan kesejagatan mendorong kerja sama terus-menerus, melalui penelitian bersama dan silaturrahmi, sebagai fondasi kokoh dalam merajut kembali kekayaan budaya Indonesia, menciptakan kesejahteraan bagi semua anak bangsa.**
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Delvi Adri |
Kategori | : | Serantau |























01
02
03
04
05



