

PEKANBARU (CAKAPLAH) - Tiga sekolah menengah di Provinsi Riau telah terpilih sebagai lokasi sekolah model untuk mengembangkan kurikulum muatan lokal yang mencakup pendekatan inovatif tentang budaya dan lingkungan.
Tiga sekolah tersebut adalah, SMA Negeri Plus Provinsi Riau, SMK Negeri 1 Pekanbaru, dan SLB Negeri Pembina Pekanbaru akan menerapkan kurikulum muatan lokal gambut dan mangrove, kurikulum muatan lokal budaya Melayu Riau, serta kurikulum operasional satuan pendidikan diversifikasi gerakan nasional revolusi mental Provinsi Riau.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Kamsol, tujuan dari program ini adalah memberikan pemahaman mendalam tentang budaya lokal gambut dan mangrove, warisan budaya Melayu Riau, serta nilai-nilai revolusi mental kepada siswa pendidikan menengah di Provinsi Riau.
"Dalam kerjasama yang erat dengan Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR), dan Pusat Kurikulum Pembelajaran Kemendikbudriset, Disdik Provinsi Riau telah merumuskan kurikulum muatan lokal yang berfokus pada keberlanjutan lingkungan dan nilai-nilai budaya yang kaya," kata Kamsol, Kamis (2/11/2023)
Para pihak yang terlibat dalam pengembangan kurikulum ini diharapkan dapat menyediakan bahan ajar pendukung bagi guru dan siswa, serta melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penerapan program ini.
Dengan demikian, siswa-siswa di Riau dapat memperoleh pengalaman belajar yang menyeluruh dan menginspirasi, menciptakan generasi penerus yang paham akan warisan budaya dan lingkungan di sekitar mereka.
Penulis | : | Satria Yonela Putra/Aura |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |























01
02
03
04
05



