PEKANBARU (CAKAPLAH) - Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Provinsi Riau mengukuhkan komitmennya dalam mewariskan nilai-nilai adat kepada generasi muda melalui penyelenggaraan Kemah Belia Adat 2023.
Acara yang berlangsung dari Jumat hingga Ahad ini diikuti oleh 26 belia dari berbagai kabupaten/kota se-Riau.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian LAMR Datuk Seri Drs H Taufik Ikram Jamil M Ikom, secara resmi membuka acara yang bertujuan menggali pemahaman mendalam terhadap tradisi Melayu.
Ketua Panitia Kemah Belia Adat Datuk Toni Werdiansyah menjelaskan, para peserta yang berusia 16-20 tahun, mendapatkan pengalaman unik dengan diinapkan di tenda di sekitar Balai LAMR.
Selama tiga hari, mereka diberikan materi adat Melayu Riau, sejarah, ragam budaya, kepariwisataan, dan bahaya narkoba.
Datuk Toni menekankan pentingnya membangun kesadaran akan hubungan erat antara budaya Melayu dan alam.
Peserta diharapkan menjadi duta adat Melayu Riau, membawa warisan budaya tersebut di tengah masyarakat dan bahkan di luar wilayahnya.
Hal ini sejalan dengan visi menyongsong Indonesia emas 2045 saat negara ini genap berusia 100 tahun.
Ketua Umum DPH LAMR Datuk Seri Taufik Ikram Jamil menyampaikan, bahwa kegiatan ini bukan sekadar kewajiban pewarisan, melainkan juga strategi menghadapi perkembangan zaman.
Dia menegaskan perlunya memperkuat pemahaman terhadap tradisi dan agama sebagai respons terhadap perubahan sosial.
"Saya berharap, kegiatan ini terus berlanjut dan semakin besar pada masa mendatang," ungkap Datuk Seri Taufik.
Kemah Belia Adat, yang kini sudah dua kali diselenggarakan, menandai komitmen LAMR dalam memastikan kelangsungan dan relevansi budaya Melayu Riau di era modern.**
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Delvi Adri |
Kategori | : | Serantau |