PEKANBARU (CAKAPLAH) - Aliansi Pemuda Islam yang diinisiasi oleh MRI-ACT Riau, menggelar aksi di bundaran Zapin, tepatnya di depan kantor gubernur. Aksi tersebut sebagai solidaritas terhadap Muslim Uighur.
Aksi ini dilaksanakan setelah salat Jumat, (21/12/2018). Massa aksi berkumpul di masjid Raya An-Nur, lalu melakukan konvoi yang dikawal langsung oleh pihak Polresta Pekanbaru. Aksi ini diikuti sekitar 100 massa yang terdiri dari 30 organisasi dan komunitas di provinsi Riau.
Dalam aksi yang dipimpin Taufik Iswandi sebagai Koorlap melakukan edukasi dan mengkampanyekan tentang eksistensi masyarakat Muslim Uighur dan Xinjiang yang mendapat perilaku diskriminasi dari pemerintah Cina. Pemerintah Cina melakukan pelarangan beragama Islam bagi Muslim Uighur dan Xinjiang sehingga segala atribut yang berhubungan dengan Islam disita dan diambil oleh aparat untuk di bakar.
"Bahkan yang paling keji adalah seluruh muslim dan muslimah dipaksa menikah dengan non muslim Cina dengan tujuan memutuskan gadis keturunan Muslim Uighur dan xinjiang, Na'uzubillah. Dalam aksi ini juga di lakukan penggalangan dana untuk membantu muslim Uighur," ujar Taufik.
Dalam aksi tersebut Taufik membacakan pernyataan sikap. Diantaranya, meminta pemerintah Indonesia untuk mengecam perlakuan diskriminasi pemerintah Cina terhadap Muslim Uighur.
"Jika kecaman itu tidak diindahkan oleh pemerintah Cina maka diharamkan duta besar Cina di tanah air Indonesia," ujar Taufik.
Ia berharap, aksi solidaritas itu menjadi ikhtiar kaum muslimin yang peduli terhadap saudara satu akidah Muslim Uighur. "Kita berharap pemerintah mendengar aspirasi ini," tambahnya.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Serantau |