PEKANBARU (CAKAPLAH) - Brigjen TNI (Pur) Edy Nasution, bakal calon Walikota Pekanbaru yang berpasangan dengan Dastriyani Bibra, menyebut pentingnya proses yang baik dalam mencetak pemimpin yang berkualitas. Menurutnya, pemerintah harus selalu hadir di tengah masyarakat untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang ada.
Pernyataan ini disampaikan Edy dalam audiensi bersama Aliansi Nasional Indonesia Sejahtera (ANIS) di Posko Pemenangan PATEN di Taman Duri Lengkeng, Pekanbaru, Sabtu (21/9/2024).
Audiensi tersebut dihadiri oleh Koordinator ANIS, Misbah Nst, Ketua Tim Pemenangan PATEN, A.Z Fachri Yasin, Sekretaris Sadrianto, serta puluhan anggota ANIS.
"Sebelumnya, saya memang berencana maju sebagai calon Gubernur Riau. Namun, dengan dinamika politik yang berkembang, meskipun semua persyaratan telah terpenuhi, keputusan partai berbeda sehingga saya tidak mendapat dukungan," ungkap Edy.
Edy menambahkan bahwa pemimpin yang baik harus melalui proses yang benar. Edy Nasution menuturkan bahwa ia menerima keputusan tersebut dengan lapang dada. Menurutnya, barangkali Tuhan telah mengabulkan doanya dengan cara yang berbeda.
"Setiap malam saya berdoa, jika menjadi gubernur akan memberi manfaat bagi rakyat, keluarga, dan diri saya, maka kabulkanlah. Tapi jika tidak, jangan dikabulkan," jelasnya.
Edy juga tidak merasa kecewa dengan hasil itu. Bahkan ia mengutip contoh Anies Baswedan yang juga mengalami kegagalan dalam pencalonannya. "Kurang apa Pak Anies itu?," katanya.
Namun, perubahan aturan dari Mahkamah Konstitusi yang menurunkan persyaratan dukungan bagi calon kepala daerah dari 25 persen menjadi 7,5 persen membuka peluang baru bagi partai-partai non-parlemen untuk mengusung calon.
Setelah berkonsultasi dengan tim dan relawan, termasuk Fachri Yasin, Edy akhirnya memutuskan untuk maju sebagai calon Walikota Pekanbaru.
Dalam kesempatan yang sama, Misbah Nst menyampaikan dukungan penuh dari ANIS kepada pasangan Edy Nasution-Dastriyani Bibra untuk Pilwako yang akan digelar pada 27 November mendatang.
Selain itu, ANIS juga mengangkat beberapa isu penting yang dihadapi warga Pekanbaru, seperti masalah pendidikan agama, kebersihan kota, parkir yang semrawut dan mahal, serta kemacetan lalu lintas yang semakin mengkhawatirkan.
Merespon hal ini, Edy Nasution menilai bahwa berbagai persoalan tersebut terjadi karena pemerintah kurang hadir di tengah masyarakat. Ia mencontohkan soal kebersihan kota, di mana Pekanbaru tidak lagi meraih penghargaan Adipura seperti pada masa kepemimpinan Walikota Herman Abdullah.
"Jika saya diberikan amanah oleh masyarakat, saya akan memastikan pemerintah Kota Pekanbaru benar-benar hadir untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi warganya," ujar Edy dengan penuh keyakinan.
Pada hari ini juga, Edy Nasution bersama Dastriyani Bibra juga mengikuti serangkaian kegiatan lainnya, seperti Gerakan Subuh Berjamaah (GSSB) di Masjid Darul Hikmah, audiensi dengan Lumbung Informasi Rakyat (LIRA), serta menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Paripurna Miftahul Jannah, Rumbai Timur.
Penulis | : | Satria Yonela |
Editor | : | Unik Susanti |
Kategori | : | Serantau |