PEKANBARU (CAKAPLAH) - Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen PNF) Muhammadiyah Kota Pekanbaru, menggelar Workshop Brand Actualization of Ismuba Teaching, dengan Tema "Melejitkan Sekolah-madrasah Melalui Ismuba". Workshop ini dilaksanakan pada Sabtu-Ahad (2-3/11/2024) di kampus Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru.
Workshop yang diisi oleh dua instruktur yakni Ali Audah, S.Pd, M.A dan Dra Rohmatunnazilah MHum, tersebut diikuti oleh 75 orang peserta yang terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, wakil kepala sekolah bidang Ismuba, dan guru-guru bidang Al-Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab (Ismuba) di lingkungan sekolah dan madrasah Muhammadiyah se-Kota Pekanbaru.
Hadir juga dalam kesempatan tersebut Ketua PD Muhammadiyah Kota Pekanbaru Jabarullah, Sekretaris PDM Dr Elfiandry MSi dan Ketua Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen PNF) Muhammadiyah Kota Pekanbaru, Dr Irwandra MA.
Pada kesempatan tersebut Ketua Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen PNF) Muhammadiyah Kota Pekanbaru, Dr Irwandra MA, mengatakan pihaknya mengharapkan ke depan Ismuba atau Al-Islam, Kemuhammadiyahan, dan Bahasa Arab menjadi unggulan, identitas dan ikon dari sekolah-sekolah Muhammadiyah.
Apalagi belakangan banyak bermunculan sekolah-sekolah berbasis Islam terpadu dan langsung disambut antusias masyarakat memasukkan anak mereka ke sekolah dimaksud. Padahal sekolah-sekolah dengan kurikulum atau pelajaran seperti itu sudah dilakukan sekolah-sekolah Muhammadiyah sejak lama dengan mata pelajaran Al Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab.
Untuk itu dengan adanya workshop tersebut sekolah dan madrasah di lingkungan Muhammadiyah mulai menjadikan Ismuba menjadi ikon dan identitas.
"Kita sudah lama memimpikan Ismuba ini menjadi identitas sekaligus ikon di sekolah dan madrasah di Muhammadiyah, kata Dr irwandra.
Pada kesempatan itu Irwandra juga berpesan agar para kepala sekolah dan guru-guru agar memberikan anak-anak dengan didikan yang mengutamakan akhlak dan rasa malu. "Kita merasakan betapa hal-hal berbau agama dan spritual sudah mulai ditinggalkan orang. Ini harus menjadi keprihatinan kita bersama. Untuk itu Ismuba harus menjadi ujung tombak di sekolah dan madrasah di lingkungan Muhammadiyah," cakapnya.
Sementara itu, Ketua PD Muhammadiyah Kota Pekanbaru Jabarulah mengatakan sekolah dan madrasah di bawah Muhammadiyah memiliki banyak keunggulan dan kelebihan yaitu membina akidah, akhlak, ibadah dan moral dan segala bentuk spritual.
"Saya sering menanyakan kepada orang tua murid kenapa memasukkan anak mereka ke sekolah muhammadiyah. mereka menilai Muhammadiyah punya kelebihan yakni membina akidah, akhlak, ibadah dan moral dan segala bentuk spritual. Ini yang harus kita jaga jangan sampai mereka punya harapan tapi ketika keluar (lulus) tidak seperti yang diharapkan. Ini yang terjadi terhadap sekolah muhammadiyah yang ditinggalkan masyarakat karena tidak memenuhi harapan masyarakat," kata Jabarulah dalam sambutannya.
Oleh karena itu, kata Jabarulah, dirinya mengatakan ada tiga fungsi dan prioritas yang dilakukan sekolah Muhammadiyah. Yakni sebagai transfer ilmu dari guru kepada anak didik, kedua mengajarkan ideologi Muhammadiyah, dan ketiga melahirkan kader-kader Perserikatan Muhammadiyah.
Khusus poin yang terakhir, Jabarulah menilai alumni sekolah dan madrasah Muhammadiyah belum seberapa yang memiliki militansi Muhammadiyah. Mereka belum merasa sebagai warga muhammadyah padahal jumlahnya di Pekanbaru mencapai ratusan ribu alumni. Kesimpulan ini terlihat dengan belum terbentuknya ranting Muhammadiyah di tingkat kelurahan.
Terkait Ismuba Jabarulah menilai para guru-guru di bidang Al Islam, Kemuhammadiyahan dan Bahasa Arab (Ismuba) harus mendapatkan perhatian karena memiliki tanggungjawab yang cukup berat dalam mendidik anak-anak. Bahkan jika perlu ada sertifikasi guru Ismuba yang ditanggung oleh Majelis Dikdasmen Muhammadiyah.
"Kalau pemerintah ada sertifikasi guru kenapa Majelis Dikdasmen tidak ada sertifikasi guru Ismuba? Ini harus dikaji dan dilakukan secara bertahap dengan standar yang disusun. Sehingga guru Ismuba menjadi prioritas, " ujarnya disambut tepuk tangan para guru.
Jabarulah mengatakan Ismuba bisa menjadi branding karen guru Ismuba menjadi ujung tombak pendidikan di sekolah dan madrasah Muhammadiyah.
"Semoga sekolah kita menjadi pilihan masyarakat. Karena persaingan semakin berat apalagi sekarang dunia sudah digitalisasi. Padahal ini menjadi peluang kita meningkatkan promosi sekolah. Manfaatkan teknologi untuk yang sifatnya positif," pesannya.***
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |