PEKANBARU (CAKAPLAH) - Siapa sangka, sampah yang dianggap tidak bernilai ternyata bisa dijadikan bahan baku dasar bagi kreasi seni yang akhirnya menghasilkan uang. Salah satunya adalah mengubah sampah menjadi kolase dengan bahan dasar tutup botol.
Inilah yang dilakukan Bank Sampah dan Rumah Edukasi Pematang Pudu Bersih, Kelurahan Pematang Pudu, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau.
Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya daur ulang dan kreativitas dalam memanfaatkan sampah, Bank Sampah Pematang Pudu Bersih dibawah binaan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) bekerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Riau menyelenggarakan Kreasi Kolase Berbahan Dasar Sampah Tutup Botol, Kamis (26/9/2024).
Acara ini diikuti dari berbagai kalangan, baik itu murid-murid PAUD yang didampingi orangtuanya, ibu-ibu rumah tangga, dan anggota komunitas yang berada di sekitar Kelurahan Pematang Pudu.
Koordinator Kegiatan, Raja Septian Armel dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa sampah, khususnya tutup botol plastik dapat diubah menjadi karya seni yang indah dan bernilai.
Peserta diajarkan teknik-teknik dasar dalam membuat kolase, mulai dari pemilihan warna hingga penyusunan elemen-elemen untuk menciptakan gambar atau pola yang menarik.
"Melalui kegiatan ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk berpikir kreatif dan memanfaatkan limbah plastik dengan cara yang positif. Selain mengurangi jumlah sampah, kami juga ingin memberikan inspirasi bahwa sampah bisa menjadi sumber daya," ungkap R. Septian Armel di sela-sela kegiatan.
Menurutnya, kegiatan ini mendorong masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan. Selain itu, masyarakat juga termotivasi untuk mempu berinovasi dalam mengelola sampah menjadi sesuatu yang bernilai.
“Kita berharap, penyelenggaraan acara ini dapat mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan serta memotivasi mereka untuk berinovasi dalam mengelola sampah sehari-hari,” jelas Raja Septian.
Ketua LPPM Umri, Dr. Aidil Haris, S.Sos., M.Si yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menjelaskan bahwa kegiatan Kreasi Kolase Berbahan Dasar Sampah Tutup Botol ini merupakan aktifitas yang memberikan ruang kreasi yang lebih kreatif kepada para pelajar, ibu-ibu rumah tangga dan komunitas-komunitas yang di sekitar Kelurahan Pematang Pudu.
“Harapannya, kegiatan Kreasi Kolase ini terus dilakukan dengan berbagai bentuk kolase yang mampu membuat masyarakat lebih kreatif dalam mengelola dan mendaur ulang sampah,” jelas Aidil.
Dari pantauan, terlihat peserta tampak antusias saat mempraktikkan teknik-teknik kolase yang diajarkan. Mereka diberi kebebasan untuk mengekspresikan kreativitas masing-masing dengan menggunakan tutup botol bekas yang telah dikumpulkan sebelumnya. Salah satu peserta, Theodorus Tuppal selaku orang tua siswa yang mengikuti kegiatan tersebut, mengaku sangat senang mengikuti kegiatan ini. “Selain belajar, saya juga bisa berkontribusi untuk lingkungan dengan mendaur ulang sampah,” ujarnya.
Acara Kreasi Kolase Berbahan Dasar Sampah Tutup Botol diakhiri dengan pameran hasil karya peserta yang dipamerkan di area acara. Karya-karya tersebut tidak hanya memukau pengunjung, tetapi juga memberikan pesan kuat tentang pentingnya pengelolaan sampah dan kreativitas dalam menciptakan sesuatu yang baru dari barang bekas.
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |