PEKANBARU (CAKAPLAH) - Selain potensi yang dapat dikembangkan, desa/kelurahan di Riau juga tidak luput dari beragam permasalahan yang dapat menjadi kendala sekaligus tantangan desa/kelurahan.
Beberapa tantangan pembangunan desa/kelurahan yang dihadapi diantaranya bencana alam, pencemaran dan juga gangguan keamanan.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau Aden Gultom kepada CAKAPLAH.COM, Kamis (21/2/2019).
Ia mengatakan jenis bencana alam yang didata pada Potensi Desa (Podes) 2018 adalah banjir yang terjadi di 584 desa/kelurahan, Kebakaran Hutan dan Lahan di 468 desa/kelurahan.
"Kemudian kekeringan di 208 desa/kelurahan, angin Puyuh/Puting Beliung/Topan di 79 desa/kelurahan, Gelombang Pasang Laut di 41 desa/kelurahan, tanah Longsor di 34 desa/kelurahan, Banjir Bandang di 22 desa/kelurahan dan gempa Bumi di 3 desa/kelurahan," Cakapnya.
Lanjut Aden, untuk kebakaran hutan dan lahan di Riau yang melanda 468 desa/kelurahan ini memiliki total luas lahan yang terbakar lebih 5.776 hektar.
"Jumlah itu berkurang jauh dibandingkan tahun sebelumnya, bahkan selama kurun waktu tiga tahun sejak 2015," pungkasnya.
Disampaikan pria berkacamata ini, desa yang terkena bencana alam dapat menimbulkan kerusakan tempat tinggal, fasilitas umum, bahkan menimbulkan korban manusia.
"Untuk itu kesiapsiagaan antisipasi bencana alam di wilayah desa/kelurahan perlu dilakukan," pungkasnya.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |