BANGKINANG (CAKAPLAH) – Kebersihan tangan merupakan suatu prosedur tindakan membersihkan tangan dengan menggunakan antiseptik dibawah air mengalir atau dengan menggunakan hand rub yang berbasis alkohol.
Membersihkan tangan dipandang sebagai suatu tindakan yang sangat penting untuk mencegah penularan penyakit dan menjaga kesehatan.
Dalam rangka Hari Cuci Tangan se-Dunia PKRS (Promosi Kesehatan Rumah Sakit), RSUD Bangkinang dan Komite Pencegahan dan Pengendalian Inpeksi (PPI) RSUD Bangkinang mengadakan kegiatan Penyuluhan Kesehatan Tentang Mencuci Tangan dengan Baik dan Benar di ruang tunggu Poliklinik Rawat Jalan RSUD Bangkinang Lantai 1, serta mengajarkan pasien cara mencuci tangan dengan benar, Selasa (15/10/2024).
Dalam kesempatan ini Komite PPI menjelaskan kepada masyarakat/pasien yang datang tentang alasan perlunya kebersihan tangan. Ini juga merupakan hal utama dan pilar dalam PPI, komponen sentral dari pasien safety.
Selain itu merupakan tindakan yang sederhana dan efektif untuk mencegah infeksi terkait layanan kesehatan/HAIs (Healthcare-Associated Infections). Disamping itu untuk menciptakan lingkungan yang aman, pelayanan kesehatan aman dan merupakan bagian kewaspadaan isolasi. Dari pasien maupun luar tubuh pasien, tidak semua dapat dicegah, namun dengan beberapa startegi antara lain hand hygiene yang baik dan benar.
Mencuci tangan juga merupakan sebagian upaya untuk melindungi pasien dari kuman berbahaya yang tangan anda bawa atau terdapat pada kulitnya serta melindungi diri anda sendiri dan lingkungan dari bakteri berbahaya.
Tangan merupakan perantara yang paling sering dalam menularkan patogen penyebab HAIs.
Transmisi patogen penyebab HAIs dari satu pasien ke pasien lain melalui tangan petugas kesehatan memerlukan 6 langkah.
Kebersihan tangan dengan air dan sabun jika tangan terlihat kotor. Gosok tangan dengan handrub berbasis alkohol jika tangan tidak tampak kotor. Untuk teknik kebersihan tangan dapat dilakukan yaitu sebelum melakukan kebersihan tangan, kita pastikan kuku petugas selalu pendek, tanpa kuku palsu dan tanpa memakai perhiasan cincin.
Dari hasil penelitian dapat diketahui, kulit dibawah perhiasan/kolonisasi yang berat, sulit dibersihkan/dekontaminasi. Kemudian memakai perhiasan akan mempersulit saat memakai sarung tangan.
Ada lima saat tepat anda mencuci tangan. Yaitu ingat 2 sebelum dan 3 sesudah mencuci tangan. Pertama sebelum yaitu sebelum bersentuhan dengan pasien. Kedua sebelum melakukan tindakan. Kemudian 3 sesudah yakni yang sesudah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien, sesudah bersentuhan dengan pasien, dan sesudah bersentuhan dengan lingkungan pasien.
Selanjutnya Komite PPI menyampaikan beberapa hal penting dalam hand hygiene. Pertama, jaga kuku selalu pendek dan bersih. Kedua, jangan memakai perhiasan , kuku palsu dan kuteks.
Ketiga, jangan mencuci sarung tangan saat menggunakan diantara pasien. Keempat, tidak dianjurkan pakai handuk ulang dan tissu rol. Kelima, tidak boleh menambahkan sabun cair / antiseptik sebelum habis benar, sebelum mengisi bersihkan dispenser hingga bersih dan kering.
Komite PPI juga membeberkan beberapa alasan utama ketidakpatuhan petugas dalam mencuci tangan, yaitu mereka beralasan karena sibuk, memakaui sarung tangan, tidak ada poster, cuek, iritasi kulit, sarana dan prasarana kurang memadai dan tidak ada SPO.
Adapun kesimpulan yang disampaikan oleh Komite PPI RSUD Bangkinang terkait kebersihan tangan yaitu: Pertama, kebersihan tangan merupakan pilar dan indikator mutu dalam pencegahan pengendalian infeksi.
Kedua, melakukan kebersihan tangan wajib dilakukan oleh setiap rumah sakit. Ketiga, kebersihan tangan dapat dilakukan dengan mencuci tangan menggunakan air mengalir jika tampak kotor dan mencuci tangan dengan menggunakan handrub bila tangan tidak tampak kotor.(Adv)
Penulis | : | Akhir Yani |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |