(CAKAPLAH) - Susunan kabinet pemerintahan Jokowi periode kedua bakal segera terbentuk. Digadang-gadang bahwa jajaran menterinya bakal sarat dengan anak muda dan kaum profesional.
Janji Jokowi pun bakal dibuktikan untuk menggandeng aktivis 98 ke dalam susunan kabinetnya, seperti yang diucapkan secara tegas dalam acara halal bilhalal dengan kelompok aktivis 98 beberapa waktu lalu. Ketika itu dalam sambutannya Jokowi sempat menyinggung dan berjanji dalam kabinetnya bakal ada aktivis 98 yang dianggap mampu dibidangnya untuk turun andil berkiprah di pemerintahannya 5 tahun ke depan.
Sebenarnya apa daya tarik aktivis 98 ini sehingga Jokowi harus menggandeng masuk ke gerbong kabinetnya?
DR Kaharruddin Syah SH MH dari Universitas Muhammadiyah Palu Sulawesi Tengah memaparkan secara lugas seberapa pentingnya posisi aktivis 98 pada pemerintahan Jokowi periode kedua.
Menurutnya ada lima alasan yang mengharuskan Jokowi menggandeng aktivis 98 ke dalam Kabinet Kerja Jilid II.
"Pertama, Aktivis 98 adalah yang paling berperan dalam melahirkan alam reformasi dan demokrasi yang sehat setelah selama 32 tahun di bawah kungkungan orde baru," ujarnya.
Kedua, aktivis 98 dalam sejarahnya sangat berani dan terdepan dalam mendukung reformasi dan anti korupsi. Semangat tanpa kompromi inilah yang sangat dibutuhkan oleh Jokowi untuk memperkuat jajaran kabinetnya kelak.
"Ketiga, mantan aktivis 98 kini sudah berkecimpung di berbagai posisi, baik di kancah bisnis dan juga politik dengan menduduki posisi kepala pemerintahan di daerah-daerah, anggota DPR, dan posisi komisaris di berbagai perusahaan BUMN di Tanah Air," katanya.
Alasan keempa, dari sisi pengalaman dan usia serta semangat turut membangun bangsa, aktivis 98 tidak perlu diragukan lagi. Bahkan bisa dibilang Jokowi bisa memanfaatkan aktivis 98 sebagai garda terdepan untuk mengawal pembangunan pada periode keduanya.
"Kelima, proses kaderisasi yang mesti dilakukan oleh Jokowi di masa pemerintahannya yang kedua. Dimana setelah ini, bakal terjadi suksesi di pemerintahan mendatang untuk melanjutkan rencana pembangunan khususnya infrastruktur yang sedang berjalan," ujarnya.
Menurutnya, ada beberapa nama aktivis 98 yang diusulkan menjadi menteri, antara lain Adian Napitupulu, Sayed Junaidi Rizaldi, Wahab Talaohu, dan Elli Salomo. Keempat nama tersebut digadang-gadangkan oleh aktivis angkatan 98 agar dipilih sebagai menteri oleh Jokowi.
Ia menilai, kursi Menteri untuk aktivis 98 jangan cuma satu kursi, pejuang reformasi ini dibutuhkan dalam kabinet Jokowi itu juga untuk menguji komitmen Jokowi pada agenda reformasi, jangan sampai para penumpang gelap yang masuk dalam kabinet itu,” tegas Kaharuddin Syah.
“Karena empat nama aktivis itu sudah memenuhi kriteria menjadi wakil angkatan 98 untuk duduk menjadi menteri di kabinet Jokowi mendatang. Rekam jejak perjuangan membela rakyat, integritas, kemampuan memimpin dan jaringan kawan-kawan itu sudah teruji. Mereka bisa membantu Jokowi dalam menuntaskan agenda reformasi, terutama dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat,” ujar Kaharuddin Syah.
Penulis | : | Azumar |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Serantau |