PEKANBARU (CAKAPLAH) - Sebanyak 40 siswa angkatan 2019/2020 dan 5 orang Guru SMK Dirgantara Riau mengikuti studi tour ke Istana Siak Sri Indrapura.
Studi tour tersebut sebagai salah satu alternatif siswa untuk lebih mendalami ilmu yang diberikan di sekolah.
Angeline, salah satu siswa Program Keahlian Manajemen Logistik yang baru saja mengikuti studi tour ke Istana Siak Sri Indrapura mengaku bahwa banyak manfaat yang bisa ia dapatkan diantaranya menambah wawasan mengenai beraneka ragam suku, ras, agama dan budaya.
Ia menjelaskan, dengan mendatangi tempat budaya dan sejarah juga akan belajar mengenai kebudayaan setempat sehingga akan bisa melestarikan budaya Indonesia yang mulai luntur dimakan zaman.
"Kami mengunjungi tempat bersejarah di Istana Siak Sri Indrapura, di sana kita bisa langsung melihat dengan jelas bagaimana bentuk Istana Kerajaan Siak Sri Indrapura, sejarahnya yang disampaikan oleh tour guide, jelas berbeda dengan kita yang hanya menyaksikan di televisi," cakapnya.
Siswi lainnya, David Resky, mengaku dengan diadakanya tour ini dapat menambah wawasan penerpan ilmu yang dipelajari disekolah
"Menurut saya sebanding dengan ilmu yang kita dapat, banyak menambah wawasan kita dan ingat pengalaman itu sangat mahal dan berharga, karena pengalaman adalah guru paling berharga," ujarnya.
Guru Bidang Studi Sejarah Indonesia Rodearni Siringo-ringo S.Pd beranggapan bahwa studi tour merupakan hal efektif dalam upaya mengimplementasikan apa yang dipahami secara teori.
"Studi tour dilakukan untuk menambah dan memupuk pengetahuan serta sebagai alternatif belajar yang dibungkus rasa liburan sehingga jauh dari kejenuhan seperti ketika belajar di dalam kelas," ungkapnya.
Tempat yang dikunjungi kegiatan studi tour yaitu Istana Siak (Istana Sultan Syarif Kasim), Balai Kerapatan Tinggi (Balairung Sri), Masjid Sultan Siak (Masjid Raya Syahabuddin), Makam Sultan Siak (Sultan Syarif Kasim II), Air Mancur Siak Bermadah (Bermusik dan Menari), Pasar Seni Siak (Pasar Penjualan Souvenir), Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah, Komplek Makam, Klenteng Hock Siu Kiong.
Metode pembelajaran yang dibungkus ala liburan ini mestinya mampu membuat mahasiswa belajar, berinteraksi, dan menarik hikmah saat berada di lapangan. Sehingga bukan motif bonus jalan-jalan yang menarik para peserta studi tour ini, melainkan keinginan untuk selalu belajar.
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Serantau |