DUMAI (CAKAPLAH) – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Dumai, Faisal, mengungkapkan di akhir tahun ini penyebaran nyamuk demam berdarah dengue (DBD) mengalami peningkatan, salah satu faktornya adalah musim penghujan.
Ia mengatakan dikarenakan cuaca yang berubah-ubah diharapkan masyarakat melakukan pembersihan dari tempat tinggal sendiri maupun lingkungan sekitar.
“Jadi kalau kebersihan dimulai dari rumah kita sendiri maka perkembangan nyamuk penyebab DBD tidak akan berkembang. Tapi sebaliknya kalau lingkungan tempat tinggal kita bersih tapi rumah kita sendiri tidak bersih, nyamuk tetap akan berkembang,” katanya, Kamis (28/11/2019).
Faisal menjelaskan, saat tim Dinkes melakukan penyisiran ke rumah warga yang positif DBD pihaknya menemukan banyak tumpukan sampah plastik bahkan di dalam rumah positif DBD ditemukan jentik-jentik nyamuk di dispenser.
Diakuinya tidak hanya di dalam dispenser, jentik jentik nyamuk juga banyak ditemukan di tempat penampungan air, wadah-wadah terbuka penampung air.
Untuk itulah, tambahnya, pencegahan DBD yang paling efektif adalah dengan menggalakkan 3M yang dimulai dari rumah sendiri, kemudian lingkungan sekitar.
“Kita sudah intruksikan setiap puskesmas untuk mensosialisasikan dan langsung terjun kelapangan jika ditemukan pasien positif DBD,” imbuhnya.
Tiga Pasien Meninggal Dunia
Kepala Seksi Pelayana Medis RSUD Kota Dumai, dr Bakrie mengungkapkan, terhitung sejak Januari hingga November 2019, tercatat sebanyak 803 pasien terserang penyakit DBD yang ditangani Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Dumai.
Dijelaskanya, dari 803 pasien yang terserang penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti, tercatat tiga anak di Kota Dumai meninggal dunia akibat DBD.
Diakuinya, tiga anak tersebut dilarikan ke RSUD Dumai, ketika masuk ke tingkat paling membahayakan yakni DSS (Dengue Shock Syndrom).
“Hingga November 2019, ada 803 pasien DBD yang kita tangani, dimana 3 anak meninggal dunia. Satu warga Kelurahan Bagan Besar meninggal dunia Januari lalu kemudia, warga Kelurahan Teluk Binjai meninggal dunia pada 4 November 2019, dan satu lagi 1 pasien dari kecamatan Sungai Sembilan pada 12 November 2019, ” terangnya.
Dijelaskannya, untuk jumlah pasien DBD yang ditangani setiap bulannya, berkisar pada angka 20 hingga 60 pasien. Dimana, jumlah penderita DBD meningkat signifikan terjadi pada November dengan jumlah 239 pasien.
“Secara keseluruhan, pasien yang terserang DBD di usia 5-15 tahun. Sesuai data pasien DBD yang kita tangani di bulan November mencapai 239 orang. Artinya, jika dibandingkan pada bulan lainnya, jumlah itu meningkat cukup signifikan,” ungkapnya.
Adapun wilayah yang rentan terserang DBD terdapat ditiga Kecamatan yaitu, Kecamatan Sungai Sembilan ada ditiga Kelurahan, Tanjung Penyebal dan Basilam Baru.
Kemudian, tambahnya, Untuk Kecamatan Dumai Timur, ada dua Kelurahan, Jaya Mukti dan Bukit Batrem. Terakhir, di Kecamatan Bukit Kapur ada di Kelurahan Bagan Besar dan Bukit Kapur.
Diterangkanya, belajar dari pengalam tiga pasien meninggal dunia yang pihaknya menangani karena adanya keterlambatan penangan terhadap pasien, dimana mereka tiba di RSUD dengan kondisi pasien sudah masuk ke tingkat paling membahayakan.
“Untuk itu Kita himbau masyarakat jika anaknya terserang gejala penyakit DBD agar segera dibawa ke Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan intensif, sebelum terlambat,” pungkasnya.
Penulis | : | CK5 |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |