DUMAI (CAKAPLAH) - Puluhan warga terdampak pembangunan jalan tol Dumai-Pekanbaru mengadu ke DPRD Kota Dumai, Kamis (14/5/2020).
Salah satu perwakilan Forum Masyarakat Bukit Kapur Menuntut (FMBKM) Hamdan Lubis mengatakan akibat pembangunan jalan tol tersebut rumah sejumlah rumah warga retak sehingga mereka khawatir menempati rumah sendiri.
"Jujur mata pencarian warga yang notabene pedagang sudah hilang akibat dampak pembangunan fly over pintu masuk tol," ujar Hamdan yang juga Ketua RT 10 Bagan Besar.
Ia mengatakan dirinya heran masih ada warga yang belum mendapat ganti rugi lahan akibat pembangunan tol. Sementara rumah tetangganya sudah diganti rugi. Padahal sama-sama berada di bibir jalan Soekarno Hatta. "Ada apa dengan tim pengadaan tanah yang dibentuk pemerintah. Hal itu bisa dilihat pada simpang Kompi Bagan Besar," jelasnya.
Hal serupa juga terjadi di Kelurahan Kampung Baru. Ketua LPMK Agus Syahrial meminta tim untuk melakukan kaji ulang pengukuran dan penilaian sebuah objek lahan.
"Sedang ganti rugi lahan yang ditawarkan oleh tim pengadaan tanah masih rendah dengan tetangganya yang dilihat dari fisik lebih bagus dari tetangga bahkan lokasi lahan sama. Mengapa nilainya terlalu rendah dari tetangga? Rumus apa yang digunakan oleh tim di lapangan," ujar Agus.
Terkait hal ini Wakil Ketua DPRD Dumai, Mawardi berjanji akan membahas permasalahan ini dengan anggota DPRD Dumai. Dan mengundang pihak-pihak terkait hingga tuntas hingga ke akar-akarnya.
Penulis | : | CK5 |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |