PERHENTIAN RAJA (CAKAPLAH) - Desa Sialang Kubang, Kecamatan Perhentian Raja, termasuk diantara 16 desa locus stunting di Kabupaten Kampar.

Di desa ini sebanyak 43 orang anak tercatat terindikasi stunting. Sementara di Kabupaten Kampar sendiri masih ada 16 desa locus stunting pada tahun 2020.

Bupati Kampar H Catur Sugeng Susanto Datuk Rajo Batuah didampingi sejumlah pejabat kembali turun ke desa yang tercatat masih locus stunting dalam rangka kegiatan konvergensi intervensi stunting. Kamis (2/7/2020) kegiatan yang digelar Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar ini dilakukan di Desa Sialang Kubang, Kecamatan Perhentian Raja.

Ikut serta dalam kegiatan ini Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar H Dedy Sambudi, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kampar H Alfian, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Febrinaldi Tridarmawan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Cokroaminoto, Kepala Dinas PUPR Afdal, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Edi Afrizal.

Di hadapan para ibu-ibu yang memiliki balita dan masyarakat di depan kantor Kepala Desa Sialang Kubang Bupati Kampar H Catur Sugeng Susanto menyampaikan bahwa Pemkab Kampar menargetkan penurunan angka stunting hingga menjadi 14 persen sesuai target yang disampaikan Presiden RI Joko Widodo.

"Kalau sudah turun menjadi empat belas persen berarti kita telah memberi kontribusi ke negara untuk penurunan angka stunting," ujar Catur.

Lebih lanjut mantan anggota DPRD Kabupaten Kampar dua periode ini menjelaskan, stunting dapat dikatakan anak yang kerdil. Usia anak dengan berat badan serta tinggi badan tidak seimbang. "Tidak tumbuh selayaknya," terang Catur.

Agar anak-anak penerus generasi ini tidak mengalami stunting maka bupati mengingatkan agar para ibu hamil menjaga asupan gizi kepada anaknya sejak hidup di kandungan atau sejak 1.000 hari pertama kehidupan sejak anak didalam kandungan.

Bupati Kampar juga mengatakan, di dalam menjaga dan memelihara anak banyak ilmu dan pengetahuan yang harus dimiliki seorang ibu.

Pada kegiatan konvergensi intervensi penurunan stunting kali ini juga menghadirkan Kepala Kantor Kemenag Kampar. Institusi Kemenag diharapkan kerjasamanya ikut dalam program pencegahan stunting terutama memberikan bimbingan dan arahan kepada pasangan calon pengantin. Sebab untuk pencegahan dan penangangan stunting harus melibatkan lintas sektoral. Faktor lain yang harus diperhatikan Kemenag juga soal usia pasangan yang akan menikah.

"Stunting bukan hanya urusan kadis kesehatan tapi harus secara lintas sektoral.
Maka ada Kemenag, Kadis Ketahanan Pangan, Kadis Perikanan dan lainnya," kata Catur.

Dinas Perikanan misalnya, berperan untuk menambah gizi anak dengan memberikan makanan dari ikan. Dinas Ketahanan Pangan yang menjaga stabilitas ketahanan pangan keluarga dengan adanya program Ocu Mapan. "Ada kebun sayurannya, ada kolam ikannya dan ada kandang ayam," ulas Catur.

Dengan adanya program Ocu Mapan yang memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah bisa memenuhi kebutuhan gizi keluarga. "Ini dalam rangka memenuhi empat sehat lima sempurna," imbuhnya.

Berkaitan pandemi Covid-19, Bupati Kampar juga mengingatkan masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan Walaupun hidup di desa.

Pada kesempatan ini Bupati Kampar H Catur Sugeng Susanto juga merespon usulan dari Kepala Desa Sialang Kubang tentang pengaspalan jalan.

Pada kesempatan ini Bupati juga membagikan makanan tambahan dan susu untuk balita di Sialang Kubang dan mengantarkan bantuan sembako ke beberapa rumah warga Sialang Kubang sambil berbincang menanyakan kehidupan masyarakat.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar H Dedy Sambudi dalam sambutannya mengatakan, konvergensi intervensi ini akan dilanjutkan petugas di desa. Anak balita stunting akan diberikan intervensi dan berlanjut sampai akhir tahun.

Disamping kegiatan konvergensi stunting juga dilakukan pemeriksaan penyakit tidak menular. "Ini program unggulan dan kita juga melaksanakan rapid tes di Sialang Kubang ini," terang Dedy.