BANGKINANG (CAKAPLAH) - Ratusan buruh PT Padasa Enam Utama melaksanakan aksi demonstrasi di depan komplek perkantoran Bupati Kampar, Kamis (13/8/2020). Hingga berita ini diturunkan, mereka masih bertahan di sekitar komplek kantor Bupati Kampar hingga Kamis malam.
Mereka menyampaikan 13 tuntutan kepada perusahaan kepala sawit yang beroperasi di wilayah Kecamatan Koto Kampar Hulu tersebut.
Setelah menyampaikan aksi demonstrasi, puluhan perwakilan buruh dan pengurus Federasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (FSBSI) Riau diterima oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kampar H Fahmil bersama anggota, diantaranya Agus Candra dan Diski. Selain itu sejumlah para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) diantaranya Kepala Dinas Perkebunan dan Kesehatan Hewan Syahrizal, Kepala Satpol PP Kampar dan perwakilan OPD lainnya. Ikut juga menyambut kedatangan buruh Sekretaris DPRD Kabupaten Kampar, Ramlah.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kampar H Fahmil kepada CAKAPLAH.com menyampaikan, sebagai pimpinan rapat, ia berjanji kepada perwakilan pengunjuk rasa untuk memanggil PT. Padasa untuk rapat dengar pendapat atas laporan FSBSI.
Ia menambahkan, pimpinan DPRD Kampar berjanji akan menyampaikan semua aspirasi dan menindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku. "Pimpinan beserta anggota DPRD Kampar berharap kepada seluruh pengunjuk rasa untuk kembali ke tempat masing-masing menjelang hasil rapat dengar pendapat dengan pihak perusahaan," ucap politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.
Sementara itu, Ketua FSBSI Riau, Kormaida Siboro SH menyampaikan, ada sebanyak 13 item tuntutan buruh, antara lain meminta perusahaan membuat Peraturan Perusahaan (PP) atau Perjanjian Kerja Bersama (PKB), meminta perusahaan menyediakan mobil ambulance untuk buruh, meminta perusahaan memberikan slip gaji, memberikan rapelan upah ketika ada kenaikan upah.
Kemudian, meminta pihak perusahaan menyediakan bus anak sekolah yang layak, memberikan hak pensiun buruh, memberikan kebebasan buruh untuk memilih serikat pekerja dan memberikan tempat serikat pekerja di perusahaan.
Selanjutnya, meminta perusahaan untuk menyediakan perumahan yang layak, air bersih dan aliran listrik, memberikan cuti haid selama 2 hari bagi pekerja perempuan, memberikan alat kerja yang pantas sesuai bidang kerja buruh.
Lalu, memberikan alat keselamatan kerja seperti, helm, sepatu boat, sarung tangan, masker dan lainya dan menaikkan harga tonase tandan buah segar (TBS) yang belum pernah dinaikkan menjadi Rp 70 per kilogram.
Dari pantauan, ratusan buruh ini masih bertahan hingga sore bahkan Kamis malam. Mereka menginap di sekitar perkantoran Bupati Kampar. Untuk memenuhi kebutuhan, mereka juga mendirikan dapur umum. Para pengunjuk rasa mengatakan bahwa mereka tetap bertahan di sekitar kantor bupati sampai adanya kepastian.
Penulis | : | Akhir Yani |
Editor | : | Ali |
Kategori | : | Serantau |