Pekanbaru (CAKAPLAH) - Perkumpulan Masyarakat Jawa Timur (Permasajatim) Provinsi Riau, menandai kegiatan organisasi tersebut dengan peresmian sekretariat di jalan Soekarno Hatta Kelurahan Sidomulyo Timur, Pekanbaru, Jumat (28/8/2020) malam.
Acara peresmian tersebut berlangsung di Pendopo Amarta Puri yang tepat berada di samping sekretariat tersebut.
Dikatakan Ketua Umum Permasajatim Riau, Kampriwoto, organisasi tersebut memang baru berdiri sejak tanggal 8 Maret 2020. Didirikan setelah adanya kunjungan Gubernur Provinsi Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama 98 orang delegasi ke Provinsi Riau dalam acara Misi Dagang Jawa Timur 5 Maret 2020 lalu.
Baca juga: Tingkatkan Perekonomian Daerah, Jatim Gelar Misi Dagang dan Investasi di Riau
Ia mengatakan kehadiran Khofifah di Riau selain misi dagang juga ingin menjalin dan bertemu dengan masyarakat asal Jatim di daerah ini. Salah satunya dalam rangka pemberdayaan masyarakat Riau asal Jatim.
"Sepulang ibu Khofifah kita langsung berembuk membentuk Permasajatim di Riau tanggal 5 Maret. Dari rembukan tersebut terpilih saya Kampriwoto sebagai Ketua Umum, Sekjen Mujiono dan Ketua Harian Turoechan Ansyari," jelas Kampriwoto.
Acara malam ini merupakan peresmian sekretariat sebagai tanda aktifnya Permasajatim di Riau.
Sekjen Permasajatim Mujiono, mengatakan saat ini jumlah masyarakat asal Jatim tergolong banyak. Bahkan seluruh kabupaten dan kota di Riau terdapat masyarakat asal Jatim dengan berbagai latar belakang profesi. Mujiono memprediksi tidak kurang dari 40 ribu hingga 50 ribu kepala keluarga asal Jawa Timur yang menetap dan sudah menjadi warga Riau.
Besarnya jumlah masyarakat asal Jatim di Riau harus diberdayakan sehingga pluralisme yang telah terbentuk selama ini menjadi khasanah kekayaan Provinsi Riau.
"Saat kunjungan ke Riau beberapa waktu lalu ibu Khofifah berpesan agar tetap menjalin hubungan yang harmonis, salah satunya dengan membantu kegiatan-kegiatan yang sifatnya produktif bagi masyarakat asal Jatim di Riau," ujar Turoechan Ansyari.
Ia mengatakan, hubungan Riau dan Jatim harus dibangun sedemikian rupa. Potensi yang ada di daerah ini dan di Jatim sangat besar dan harus saling melengkapi.
"Contohnya, Riau ini memiliki lahan dan perkebunan kelapa sawit yang sangat luas tetapi belum mampu memenuhi kebutuhan pupuknya. Di sisi lain Jatim memiliki potensi pupuk dengan kualitas yang sama dengan pupuk impor," jelasnya.
Ansyari juga mengatakan setelah peresmian sekretariat malam ini, kedepan Permasajatim akan melakukan audiensi dengan gubernur Riau dan menggelar pelantikan pengurus. Bahkan kedepan pihaknya kembali mengundang Gubernur Jawa Timur ke Riau.
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |