TELUK KUANTAN (CAKAPLAH) - Martunus berulangkali mengucapkan terimakasih kepada PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) yang telah memberikan bantuan berupa bibit jeruk nipis kepada masyarakat di Desa Koto Inuman, Kecamatan Inuman, Kuansing, Provinsi Riau.
"Saya melihat peluang jeruk nipis bukan hanya untuk konsumsi rumah tangga, melainkan juga untuk industri minuman, kecantikan, dan kesehatan. Untuk itu saya mengucapkan terimakasih kepada RAPP yang telah peduli kepada kami warga Desa Kota Inuman," ujar Martunus yang juga sebagai Ketua Koptan Subur Makmur, Desa Inuman, usai menerima bantuan bibit jeruk nipis dari RAPP.
Ia mengatakan dengan bantuan bibit jeruk nipis ini, pihaknya menjadi percaya diri untuk mengembangkan dan menjadikan Desa Koto Inuman menjadi sentra produksi jeruk nipis. "Terlebih di masa pandemi seperti sekarang. Ini tentunya sangat berarti buat kami. Masyarakat bisa memanfaatkan bantuan bibit ini untuk menjadi bisnis baru," ungkapnya.
Kebahagiaan ini ternyata tak hanya dirasakan oleh warga Desa Koto Inuman, namun juga dirasakan oleh warga Desa Rambahan, Kecamatan Logas Tanah Darat.
"Desa kami mendapatkan bantuan bibit jeruk nipis dari RAPP. Ada 1.510 batang bibit jeruk nipis yang diserahlan ke Desa Rambahan. Kami mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya," ujar Kepala Desa Rambahan, Ali Nasri.
Ia mengatakan melalui program budidaya buah jeruk nipis di desanya akan mampu menambah produksi komoditas ini di Kuansing sehingga daerah tersebut bisa menjadi sentra produksi jeruk nipis ke depannya.
"Alhamdulillah, kami senang sekali karena adanya jeruk nipis ini dapat meningkatkan perekonomian warga yang sekarang sedang menurun akibat pandemi COVID-19 ini. Kami juga berharap bisa memenuhi permintaan pasar jeruk nipis, khususnya di Kuansing," Cakapnya.
Sementara itu, Manajer Community Development (CD) RAPP, Binahidra Logiardi mengatakan PT RAPP memberikan bantuan bibit jeruk nipis sebanyak 1.510 batang ke Desa Rambahan, Kecamatan Logas Tanah Darat dan 1.610 batang ke Desa Koto Inuman, Kecamatan Inuman, Kuansing, Provinsi Riau.
"Hal ini dilakukan karena RAPP melihat besarnya potensi budidaya jeruk nipis di dua desa di Kabupaten Kuantan Singingi itu," ungkapnya.
Ia mengatakan bantuan tersebut merupakan bagian dari program One Village One Commodity (OVOC) di mana satu desa memiliki satu produk unggulan yang sesuai dengan jenis tanaman dan kondisi tanah yang ada di daerah itu, seperti jeruk nipis di dua desa ini.
“Program ini selaras dengan program Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia untuk melakukan pengembangan produk unggulan pedesaan sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat desa,” katanya.
Program OVOC juga sejalan dengan komitmen perusahaan dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) 2030, khususnya nomor 1, 2 dan 4.
"Melalui program agribisnis ini diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperoleh hak setara mengakses sumber ekonomi, serta meningkatkan akses terhadap pendidikan," pungkasnya. *** (Liputan Khusus)
Penulis | : | Unik Susanti |
Editor | : | Jef Syahrul |
Kategori | : | Serantau |